Menko Luhut: Program PEN menjadi Strategi dalam Meningkatkan Kondisi Ekonomi di Sektor Pariwisata Akibat Covid 19
Marves - Bintan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Pandjaitan menghadiri Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite PC–PEN dan Kementerian/Lembaga (K/L). Acara ini diadakan di Bintan, Kepulauan Riau pada Jumat (25-9-2020).
“Kegiatan ini menjadi sebuah upaya untuk mengoreksi penanganan pandemi Covid-19 pemerintah Indonesia selama enam bulan terakhir”, ucap Menko Luhut.
Mengingat kini terdapat pembatasan aktivitas masyarakat akibat pandemi Covid-19, kegiatan konsumsi dan produksi pun berkurang. Perekonomian Indonesia diprediksi mengalami penurunan menjadi -1.7 hingga 0.6 pada tahun 2020. Oleh karena itu, diperlukan sebuah aksi untuk mengembalikan kondisi perekonomian Indonesia.
Pemerintah Indonesia pun menyediakan dana stimulus. Salah satunya dengan menggagas program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menangani kondisi ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dengan melibatkan K/L terkait.
“Indonesia dapat memanfaatkan dana stimulus itu untuk membangun industri, infrastruktur, dan kegiatan-kegiatan lain agar langsung tepat sasaran. Tahun ini kita memperoleh dana sebesar 895 triliun,” beber Menko Luhut
Selain memfungsikan dana stimulus, pemerintah akan memfokuskan pada pariwisata domestik hingga akhir tahun 2020. Sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19. Dalam mengusung kegiatan pariwisata selama Covid-19, pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan agar wisatawan merasa yakin untuk melakukan perjalanan.
Stimulus untuk industri pariwisata direncanakan memperoleh anggaran sebesar 1 triliun bersamaan dengan pada saat vaksin mulai didistribusikan di Indonesia di bulan Desember. Pemerintah akan memberikan diskon paket pariwisata sebesar 50% per Nomor Induk Kependidikan (NIK). Maksimum diskon 2.35 juta per NIK. Dengan hal ini, diharapkan terjadi multiplier effect sebanyak 4,58 kali sampai 5,85 kali atau senilai dengan 9,34 triliun sampai 11,93 triliun.
Menko Luhut melanjutkan, kemungkinan tahun 2021 Indonesia akan memperoleh dana stimulus sekitar 500 triliun. Meskipun lebih sedikit daripada tahun 2020, Indonesia tetap bisa menggunakannya untuk bentuk-bentuk yang produktif, seperti pembuatan real estate, pengembangan budidaya tambak udang, dan sebagainya. Diharapkan hal ini dapat memberikan pemasukan bagi negara dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. “Kami berharap pada tahun 2021, perekonomian Indonesia akan kembali tumbuh menjadi 4.5 hingga 5%,” sebut Luhut.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Menteri Perekonomian Airlangga Hartanto, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Pariwisata dan Ekraf Wishnutama Kusubandio, Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Koperasi UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menko PMK Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Doni Monardo, Wamen 1 BUMN Budi Gunadi Sadikin, Pimpinan APH & Menteri terkait.
Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI