Menko Luhut Resmikan Program Bangga Berwisata di Indonesia

Menko Luhut Resmikan Program Bangga Berwisata di Indonesia

Marves - Jakarta, Minat masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata semakin meningkat. Mobilitas masyarakat untuk berwisata terlihat sudah lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum pandemi melanda. Hal ini tentu menjadi peluang bagi pemulihan sektor pariwisata yang sempat terpuruk sejak pandemi melanda. Untuk menggiatkan wisata di dalam negeri, Pemerintah RI mengembangkan program Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI) melalui ajang Anugerah Bangga Buatan Indonesia (ABBI) pada Selasa (13-12-2022) di Jakarta. Program ini merupakan program kolaboratif yang bertujuan untuk mendorong minat dan kebanggaan masyarakat Indonesia untuk berwisata di dalam negeri.

Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu pernah memberikan arahan untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar dapat berwisata di dalam negeri. Seperti yang diketahui, bahwa Indonesia memiliki berbagai wisata yang tak kalah indah dan menarik. Melalui program BBWI, diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan dan membantu pemulihan sektor pariwisata lebih cepat pascapandemi. Hal ini terutama pada aktivitas pariwisata, kegiatan kuliner, belanja, dan kegiatan lainnya seperti menggunakan produk dalam negeri. Tentu hal ini juga dapat memberikan dampak yang baik bagi pelaku UMKM, mendorong penyerapan tenaga kerja, serta pada gilirannya akan mendorong perbaikan kesejahteraan masyarakat. Secara sederhana, masyarakat menikmati pariwisata, namun juga berkontribusi untuk memperkuat pemulihan ekonomi.

“Untuk mendukung BBWI perlu peran aktif dari seluruh entitas pendukung. Untuk Gubernur agar memperbaiki destinasi wisata lokal dan lebih intensif mempromosikan pariwisata lokal, kita harus bekerja sama dan berpikir lebih kreatif,” tutur Menko Luhut.

Implementasi program BBWI tahun 2023 diharapkan akan mendorong perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 1,2 - 1,4 miliar atau sekitar dua kali lebih banyak dibandingkan dengan capaian tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, terdapat empat strategi yang akan diimplementasikan. Pertama, dengan membangun awareness melalui kampanye intensif program BBWI. Pada strategi ini, kerja sama dilakukan secara terintegrasi dengan seluruh Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah serta industri pendukung pariwisata, untuk secara masif mengampanyekan program BBWI. Kedua, yakni program BBWI akan diintegrasikan dengan promo dan paket pariwisata. Untuk ini, pemerintah sudah menyusun 12 tematik pariwisata sepanjang tahun 2023 yang dikemas secara menarik sekaligus dapat mengenalkan potensi kekuatan pariwisata Indonesia. Dukungan kuat dari perbankan, jasa penerbangan, jasa kereta api serta transportasi darat juga sangat diperlukan dalam hal ini. Pemerintah juga menyarakan agar agen perjalanan juga dapat menyusun paket-paket wisata yang menarik untuk berbagai pilihan wisata. Ketiga, penguatan ketersediaan transportasi darat, laut, serta udara yang terjangkau dan efisien. Fokus pemerintah juga meningkatkan kuantitas akses penerbangan, bus, dan kereta api ke destinasi utama. Keempat, yakni kita memperkuat aspek sustainability pada seluruh aktivitas pariwisata. Isu sustainability telah menjadi salah satu pembicaraan utama pada pertemuan G20 lalu, oleh karena itu pemerintah akan terus mendorong pembangunan pariwisata yang berkelanjutan.  

Seluruh rencana dalam program BBWI akan berhasil jika seluruh pihak dapat berpartisipasi aktif dan saling bekerja sama sesuai dengan tugas dan fungsinya. Di akhir sambutannya, Menko Luhut mengajak seluruh masyarakat agar selalu kompak, “Kalau kita kerjakan semuanya ramai-ramai, kompak, pasti target 1,2 – 1,4 miliar perjalanan oleh wisatawan nusantara pada 2023 bisa tercapai, bahkan lebih. Kita harus jadi satu untuk pulihkan ekonomi nasional lebih kuat,” tegasnya.

Dalam hal ini, para pemangku kepentingan, termasuk maskapai, bank, operator seluler, asosiasi, dan pihak swasta lainnya, juga menyatakan kesiapannya untuk mendukung program BBWI. Kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait menjadi kunci kesuksesan program.

No. SP-402/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XII/2022
BIRO KOMUNIKASI
KEMENKO BIDANG KEMARITIMAN DAN INVESTASI