Menko Luhut Sepakati Kerja Sama Transisi Energi dengan AS
Marves - Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan melakukan pertemuan bilateral dengan Utusan Khusus Bidang Iklim Amerika Serikat, John Kerry terkait percepatan transisi Indonesia menuju energi terbarukan, pada hari Jumat (02-09-2022).
Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut menyampaikan bahwa regulasi pendukung pertumbuhan kapasitas energi dan pemberhentian penggunaan batu-bara.
“Regulasi yang mendukung pertumbuhan kapasitas energi terbarukan dan menghentikan penggunaan batu-bara pada pembangkit listrik perlu disusun. Hal tersebut akan sekaligus memperkuat upaya untuk mencapai akses energi yang universal, terjangkau, dan dapat diandalkan,” tutur Menko Luhut.
Baik Menko Luhut maupun John Kerry sependapat akan pentingnya dekarbonisasi dengan mempercepat penggunaan generator listrik yanng berkelanjutan untuk menggantikan pembangkit bertenaga batu bara.
“Perlu adanya sebuah framework agar Indonesia pada dekade ini dapat mempercepat penggunaan energi terbarukan. Hal tersebut selaras dengan upaya Amerika Serikat serta Jepang, dan negara-negara sahabat lain yang berinvestasi pada proyek transisi energi Indonesia,” ungkap John Kerry.
Lebih lanjut, keduanya mengakui bahwa pendanaan transisi energi adalah kunci baik melalui anggaran negara maupun melibatkan pihak swasta. Terkait hal tersebut, John Kerry mengungkapkan bahwa negaranya berkomitmen untuk mendukung pendanaan transisi energi tersebut.
Menko luhut menuturkan bahwa Pemerintah Indonesia akan selalu mengambil langkah untuk energi terbarukan.
“Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah percepatan untuk energi terbarukan. Implementasi dari diskusi ini harus segera dilaksanakan,” ucap Menko Luhut.
Menurut Menko Luhut, Indonesia bertekad untuk mengganti pemanfaatan batu-bara pada pembangkit listrik menjadi energi terbarukan, Menko Luhut juga menanti komitmen semua pihak atas pendanaan yang berkelanjutan dengan skema blended finance dari negara berkembang, institusi multilateral, dan investor.
Terkait hal tersebut, John Kerry menyatakan Amerika Serikat berkomitmen untuk bekerja sama dalam mendukung transisi energi di Indonesia.
“Amerika Serikat berkomitmen bekerja sama dengan negara sahabat untuk menggerakkan investasi guna mendukung transisi energi di Indonesia,” tuturnya.
John Kerry juga menyampaikan bahwa langkah ini merupakan pertama kalinya sejumlah institusi keuangan dunia bekerja sama dengan pemerintah kedua negara terkait apa yang perlu mereka lakukan dengan pendanaan yang ada untuk transisi energi di Indonesia.
Sebagai penutup Menko Luhut menyatakan transisi energi tidak hanya soal pendanaan, akan tetapi juga peningkatan kapasitas manusia dan teknologi.
“Implementasi transisi energi membutuhkan tidak hanya pendanaan, namun juga peningkatan kapasitas manusia dan teknologi yang mendukung. Kerja sama ini diharapkan dapat memastikan hal tersebut dengan tetap menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia,” pungkas Menko Luhut.
Pada kegiatan tersebut dihadiri pula oleh sejumlah lembaga keuangan, perwakilan sektor swasta, para anggota Glasgow Financial Alliance for Net Zero (GFANZ). Para peserta juga menyampaikan dukungannya pada transisi energi di Indonesia serta infrastruktur energi terbarukan. Terkait finalisasi kerja sama kedua negara akan kembali dibicarakan dalam dua pekan mendatang.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-285/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VIII/2022