Menko Luhut Targetkan Bandara Silangit Rampung September 2017
Maritim - Siborong-borong, Dalam rangka tindak lanjut pembangunan pengelolaan KSPN Danau Toba, Kementerian Koordinator Kemaritiman gelar Rapat koordinasi lanjutan di Bandara Silangit (Siborong-borong) pada Sabtu, 15 Juli 2017. Rapat tersebut diikuti oleh jajaran Kedeputian bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Maritim, Bupati Toba Samosir, Bupati Tapanuli Utara, dan beberapa perwakilan dari Kementerian BUMN, Sekretariat Kabinet, Kementerian LHK, Kementerian Perhubungan, Kemenkumham, KemenPUPR, Kemen ATR/BPN, Kemenkes, Kementan, BKIPM, Kemenpar, PT Angkasa Pura 2, PT Nindya Karya, Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Lion Air Group, Perum Damri, Airnav, Citilink Indonesia, Air Asia, dan Silk Air Medan.
Dalam rapat tersebut, ada dua agenda pokok yang menjadi topik pembahasan, yakni pembangunan Bandara Internasional Silangit dan Agenda Lain (sebagai tindak lanjut Rakor pada 8 Juli 2017 di Parapat), pembangunan Bandara Sibisa, Lahan Zona Otorita, pembentukan Geopark Kaldera Toba, Angkutan Intermoda (Bus, Taksi, dll), Transportasi Danau (Feri dan Wisata), pembangunan Infrastruktur Jalan, Peningkatan Akomodasi di Kawasan Danau Toba, Perubahan Status STIAKP menjadi Universitas Negeri, dan persiapan Karnaval Pesona Danau Toba 2017.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman (Menko Maritim), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan berdasarkan laporan final yang diterimanya terkait pembangunan Bandara Internasional Silangit, bahwa bandara tersebut ditargetkan akan rampung pada September 2017 mendatang. Pasalnya, bandara tersebut akan diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bandara Silangit akan diresmikan oleh Presiden Jokowi sebagai bandara internasional. Jadi harus siap. Masalah pembebasan lahan harus segera diselesaikan, kata Menko Luhut, di Siborong-borong, Sabtu, (15-07-2017).
Menko Luhut mengkonfirmasikan kepada Dirut Garuda Indonesia bahwa saat ini maskapai Garuda Indonesia sudah menempati posisi 10 besar dari 1000 Airlines yang ada di seluruh dunia. Untuk itu, kata Menko Luhut, berdasarkan hasil review 2017, harus disesuaikan dengan kesiapan runwaynya. Oleh karena itu, untuk menjadi bandara internasional, butuh 3800 meter untuk bisa pesawat boeing 737-800. “Jadi jangan asal jadi, tapi kita jangan bikin masalah juga,” ujarnya.
Untuk itu, Menko Luhut meminta agar keamanan bandara harus benar-benar dilihat. Pihak Beacukai, Imigrasi, Karantina, dan Polisi, harus ekstra ketat mengawal bandara. “Tapi, walaupun kita tegas, tapi keramahan tetap dilakukan,” imbuh Menko Luhut.
Sementara itu, untuk pembangunan bandara Sibisa, Menko Luhut mengatakan bahwa akan ditangani langsung oleh bupati. Selain bandara, Menko Luhut juga meminta kepada Wakil Gubernur Sumatera Utara agar segera memproses perizinan trayek Bus Damri dari Silangit ke Siantar.