Menko Luhut: Terminal Cruise Kita Bereskan, Agar Kapal Seperti Pacific Eden Cruise Lebih Banyak yang Datang

Menko Luhut: Terminal Cruise Kita Bereskan, Agar Kapal Seperti Pacific Eden Cruise Lebih Banyak yang Datang

Maritim - Denpasar, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan menyoroti kesiapan Pelabuhan Benoa untuk menerima kunjungan cruise. “Terminal cruise ingin kita perbaiki, sudah 3 tahun belum beres. Kita perlu bereskan. Agar kapal yang seperti pacific eden cruise itu lebih banyak yang datang” Disampaikan Menko Luhut dalam Rapat Pengarahan Kesiapan IMF-World Bank Annual Meeting Bali 2018 (13/4/2017).

Pacific Eden Cruise pada tahun 2016 telah membatalkan 4 kali rencana sandar ke pelabuhan Benoa, Bali. Hal ini disebabkan oleh kurang yakinnya pihak kapal dengan kondisi kanal untuk memasuki pelabuhan Benoa. Untuk mengatasi kendala ini Pelindo 3 bersama KSOP Benoa, Pushidros dan Bapak Aji Sularso melakukan pendekatan kepada principal kapal yakni Peninsular & Oriental Steam Navigation Company (P&O). Pada tanggal 12-13 Maret 2017 dilakukan pertemuan dan uji coba sandar dengan menggunakan simulator di Brisbane, Australia. Hasil dari pertemuan antara Pelindo 3, KSOP Benoa, Pushidros dan P&O tercapai kesepakatan bahwa kapal Pacific Eden akan sandar di Benoa dengan beberapa catatan, “Petugas pandu (pilot) dari Pelindo 3 akan on board di kapal Pacific Eden. Tanggal 09 April 2017 Capt.Abidin Glory, pilot dari pelabuhan Benoa on board Pacific Eden di pelabuhan Freemantle Australia dan berlayar selama 4 malam menuju Benoa membantu Capt. Tony Herriott melakukan sandar di Pelabuhan Benoa tanggal 13 April 2017” Disampaikan oleh General Manager Pelindo 3 Ardhy Wahyu Basuki.

Pada tanggal 13 April 2017, Pacific Eden Cruise sandar di Pelabuhan Benoa disambut oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Gubernur Bali Made Mangku Pasthika beserta jajaran. Dari pihak P&O hadir Mr. Sture Myrmell dan Mr.Mike Drake.

Pengembangan Pelabuhan Benoa

Bali di masa yang datang perlu mengoptimalkan perannya sebagai internasional hub destinasi fly and cruise . “Tourist terbang ke Bali, lalu berlayar dengan yacht ke berbagai pulau di tanah air. Setelah selesai menjelajah pulau-pulau indah di Lombok sampai Labuan Bajo, Wakatobi, kembali ke Bali” Kata Menko Luhut.

Masalah port charges, fuel, sampah, air, harus segera diatasi. Terminal cruise juga harus diperbaiki . “Ini critical harus segera diselesaikan” Tegas Menko Luhut. Menko Maritim Luhut Pandjaitan menerima paparan Director P&O Mike Drake yang menyampaikan bahwa biaya sandar kapal di Indonesia 10-15% lebih mahal daripada Singapore, Malaysia dan Hongkong.

Sementara, GM Pelabuhan Benoa Ardhy mengatakan pihaknya belum dapat melakukan pengembangan pelabuhan karena ada beberapa hal terkait perizinan yang berada diluar kewenangan Pelindo. “Yang pasti Pelindo 3 siap untuk melakukan pengembangan pelabuhan Benoa apabila perizinannya telah siap”.

Menko Luhut menegaskan bahwa semua masalah terminal cruise harus segera dibereskan. “Semua peraturan yang mempersulit harus dideregulasi. Benoa ini akan dibangun terminal cruise bertaraf internasional untuk persiapan IMF-World Bank Annual Meeting pada bulan Oktober 2018 yang akan dihadiri ribuan peserta”. Menko Luhut mengingatkan semua pihak agar kompak dalam bekerja sama. “Terminal cruise diperbaiki. Kerja sama antar kementerian, pemerintah daerah dan lembaga lain yang terkait harus terus bersinergi”.***