Menko Maritim: Negara Membutuhkan Para Profesional Seperti Pak Arcandra

Menko Maritim: Negara Membutuhkan Para Profesional Seperti Pak Arcandra
Jakarta - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengimbau agar masyarakat tidak lagi berpolemik tentang status mantan Menteri Arcandra Tahar. "Indonesia membutuhkan orang seperti Pak Candra, jangan lagi kita bertikai di publik. Dia bisa memberikan penghematan puluhan miliar dollar yang selama berpuluh-puluh tahun tidak pernah kita lakukan. Jadi kita harus bangga terhadap orang Indonesia yang berkarya seperti itu," ujarnya seusai acara nonton bareng pemutaran film "Tiga Srikandi" di Jakarta (17/8). Menko Luhut mangatakan masih banyak Arcandra lain di Amerika, Eropa, Australia dan negara lain, jika mereka diberi kesempatan untuk berbakti dan membangun negara, mereka akan datang. "Kita berharap Pak Candra bisa berkarya untuk Indonesia, membenahi bidang energi," katanya. Menko Luhut menyatakan telah bertemu Arcandra tadi malam dan berbicara dari hati ke hati, ia bertekad melanjutkan program yang digagas mantan Menteri ESDM tersebut. "Kita bisa melakukan penghematan luar biasa dalam menekan harga minyak dan gas, dan itu yang akan saya teruskan," ujarnya kepada media. Menurutnya, sebagai Pelaksana Tugas, ia akan melakukan tugas sesuai kewenangan yang ada, tidak akan lari dari kebijakan atau skenario yang telah digagas oleh pendahulunya. Sekitar 800 orang yang terdiri dari murid sekolah, dan masyarakat umum memenuhi dua teater yang memutar film tersebut pada saat yang bersamaan. Di akhir pemutaran film Menko Maritim menyerahkan sumbangan kepada keluarga almarhum pelatih Donald Pandiangan, pelatih tiga pemanah putri Indonesia yang memenangi medali perak pada Olimpiade 1988. Menko Luhut mengatakan rasa kebangsaannya tergugah setelah menyaksikan film yang mengisahkan perjuangan atlet-atlet panahan Indonesia tersebut. "Tadi ada yang menitikkan air mata. Sutradara Pak Iman membuat film ini mengekspresikan rasa kebangsaan," kata Menko Luhut ketika ditanya tentang kesannya terhadap film tersebut. Walau mengakui jarang menonton film Indonesia, ia mengatakan bahwa film ini sangat mengesankan, seperti film Jenderal Sudirman yang pernah ditontonnya. Ketika ditanya jenis film apa yang disukainya, Menko Luhut menjawab ia menyukai film perang, tetapi sang istri lebih suka film romantis yang mengandung nilai-nilai perjuangan. "Semoga film Indonesia semakin bagus dan film-film yang akan dibuat di masa mendatang dapat membangkitkan rasa kebangsaan dan perjuangan kepada anak muda Indonesia,"kata Menko Luhut. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Shahandra Hanitiyo, SIP,M.Si /081387201772 Humas Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI