Menko Marves Pastikan Bali Bersih dari Sampah Melalui TPST Kesiman Kertalangu

Menko Marves Pastikan Bali Bersih dari Sampah Melalui TPST Kesiman Kertalangu

Marves - Bali, Dalam rangka percepatan pengelolaan sampah di Kota Denpasar Provinsi Bali, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kesiman Kertalangu pada Kamis (09 - 03 - 2023). 

TPST Kesiman Kertalangu merupakan 1 dari 3 TPST di Kota Denpasar yang dibangun oleh Pemerintah bekerjasama dengan swasta untuk memproses sampah Kota Denpasar menjadi berbagai produk yang bisa dimanfaatkan. 

“Bali merupakan kota pariwisata yang indah. Oleh karena itu, Bali harus kita jaga keindahannya dengan menjadi kota yang bersih melalui pembangunan TPST ini,” tegas Menko Luhut. 

Saat ini proses pembangunan TPST Kesiman Kertalangu telah memasuki tahap akhir dan telah mulai ujicoba pengolahan sampah sebanyak 170 ton perhari dari kapasitas maksimum 450 ton perhari. Ketiga TPST yang sedang dibangun (TPST Kesiman Kertalangu, TPST Padang Sambian, TPST Tahura) diharapkan dapat beroperasi secara penuh dengan total kapasitas 1.020 ton perhari pada bulan Juni 2023 atau lebih cepat. 

“Melalui TPST ini kita akan mengolah sampah di Denpasar menjadi sesuatu yang bernilai dan berkelanjutan. Salah satunya adalah pengolahan menjadi Refused Derived Fuel (RDF) yang menghasilkan bahan bakar alternatif,” tambahnya. 

“Dengan beroperasinya ketiga TPST di Denpasar dan TPST lainnya di Kabupaten Badung, Kami berharap nantinya TPA Regional Suwung dapat ditutup dan kedepannya dapat dijadikan tempat lain yang lebih bermanfaat, seperti taman atau lainnya,” Menko Luhut menambahkan. 

Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dan akan mengurangi sampah yang berakhir ke laut dan dapat mengurangi potensi hewan laut mengonsumsi mikroplastik. Pada kesempatan tersebut Menko Luhut juga menekankan perlunya membangun unit – unit pemrosesan sampah seperti ini dengan pendekatan ekonomi sirkular dan terintegrasi di daerah lainnya. 

“Saya mendorong pembangunan seperti ini di 52 daerah lainnya di seluruh Indonesia, utamanya lima destinasi pariwisata super prioritas dan kota-kota besar,” tutur Menko Luhut. 

Menurut Pengelola TPST PT. Bali CMPP menyebutkan bahwa mesin yang dipakai di TPST ini memiliki kandungan lokal sebesar 60% yang disambut baik oleh Menko Luhut dan diharapkan kandungan lokal bisa lebih ditingkatkan melalui kolaborasi dengan industri di dalam negeri.
 
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Nani Hendiarti yang turut mendampingi Menko Luhut pada kunjungan tersebut menyampaikan bahwa pembangunan 3 TPST yang dibangun di Kota Denpasar, merupakan TPST pertama terbesar yang dibangun pemerintah dan swasta untuk menyelesaikan persoalan persampahan di Kota Denpasar. "Pendekatan pengelolaan persampahan yang dilakukan secara terintegrasi melalui pengelolaan sampah dari sumber dan melibatkan masyarakat juga penting untuk diperhatikan," tutur Deputi Nani. 

Menutup rangkaian Menko Luhut menekankan kembali pentingnya kolaborasi semua pihak mengingat persoalan sampah menjadi tren dunia, “kita harus bersatu padu menyelesaikan masalah ini untuk menjadikan Bali semakin bersih dari sampah,” tutupnya. 

Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Bapak Gubernur Bali, Walikota Denpasar, Kapolda Bali, Direktur Sanitasi Kementerian PUPR dan perwakilan Kementerian/Lembaga lainnya.

Biro Komunikasi 

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

No.SP-50/HUM/ROKOM/SET.MARVES/III/2023

Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved