Menko Marves Tekankan Pentingnya Keterlibatan Seluruh Pihak dalam Persiapan WWF ke-10
Marves - Bali, Jelang penyelenggaraan World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan pada tanggal 18-25 Mei 2024 di Bali, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi menggelar Rapat Koordinasi Persiapan di Bali pada Jumat (16-2-2024). Pertemuan ini diadakan guna melakukan konsolidasi intens antara Panitia Nasional dan Tim Pendukung untuk memastikan acara WWF ke-10 bisa terlaksana dengan sukses, baik dalam penyelenggaraan maupun substansi.
“Forum ini akan menjadi forum yang lebih besar dari G20, untuk itu penanganannya harus betul-betul kita lihat detail.” ujar Menko Luhut selaku Ketua Panitia Nasional. WWF 2024 menjadi event internasional terbesar dan strategis yang akan diikuti oleh sekitar 50.000 orang multi-stakeholders yang terdiri dari Kepala Negara, Parlemen, Kepala Organisasi Internasional, Menteri, Pemerintah Daerah, CEO, Pakar dan Akademisi, dan lainnya.
”Dampak perubahan iklim mulai nyata dirasakan dan berkurangnya ketersediaan air yang baik bagi manusia maupun juga alam. Semua ini merupakan parameter yang sangat penting bagi kemakmuran umat manusia, sehingga tema besar WWF ke 10 yaitu "Water for Shared Prosperity" menjadi sangat tepat agar kita memahami bahwa isu air merupakan permasalahan global yang membutuhkan solusi bersama untuk mempercepat pencapaian target SDGs,” jelasnya.
Menko Luhut menambahkan perlunya mengangkat isu sesuai arahan Bapak Presiden yaitu: konservasi air, ketersediaan air bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam banjir dan kekeringan.
Menteri PUPR menyampaikan WWF ke 10 akan menghasilkan Ministerial Declaration sebagai output tertinggi yang mencakup hal-hal penting dan strategis sehingga memberikan benefit bagi keberlangsungan pemanfaatan air baik di Indonesia maupun global.
Sebagai negara yang mengusung Kerja Sama Selatan-Selatan, Indonesia akan menyelenggarakan Indonesia-Africa Forum pada bulan Agustus 2024. Dalam kaitan tersebut, akan diselenggarakan side event dan kunjungan lapangan ke industri hijau bagi delegasi Afrika.
“Melalui event WWF, Indonesia harus mendapatkan benefit ekonomi melalui investasi dan promosi pariwisata. Selain mempersiapan hal substantif dan teknis acara inti, Kemenparekraf bersama Pemprov Bali agar mulai mempromosikan paket wisata dan mengemas acara-acara budaya yang menarik, serta mendorong UMKM agar turut serta memeriahkan perhelatan ini sehingga perputaran ekonomi juga bergulir dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Menko Luhut menutup sambutannya.
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-280/HUM/ROKOM/SET.MARVES/I/2024