Menko Rizal Berharap Banyak Lahir Kepala Daerah Dengan Visi Jelas
Gorontalo - Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli berharap agar banyak lahir kepala daerah setingkat bupati yang mempunyai visi yang jelas.
Hal itu disampaikan Menko Rizal saat meresmikan proyek-proyek Kabupaten Boalemo di Pantai Bolituhuo, Gorontalo, Minggu (31/1).
"Pemimpin diukur dengan visinya. Soekarno itu dikenal dimana-mana, sampai Amerika, Rusia, Eropa, Asia dan Afrika. Ini karena visinya melawan penjajah. Jadi ada 'legacy' atau sesuatu yang bermanfaat yang ditinggalkan," kata Rizal
Namun sayangnya, diakui Rizal, jarang sekali pemimpin, terutama pemimpin daerah setingkat bupati misalnya, yang mempunyai visi yang baik. Termasuk dalam segi anggaran untuk rakyat.
"Anggaran di 420 kabupaten di Indonesia, di luar anggaran rutinnya, 70 persen cuma dihabiskan oleh para pejabat. Rakyat cuma sedikit dapat sisanya. Bupati yang berhasil dan punya visi itu 70 persen anggarannya yang justru buat rakyat," sindir Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu
Pernyataan Menko Rizal menanggapi dengan kebijakan yang dilakukan Bupati Boalemo Rum Pagau yang bisa memindahkan sungai dengan membuat semacam sodetan di Sungai Tilamuta dalam waktu tiga bulan saja.
"Bupati Boalemo ini mengingatkan saya akan legenda Jawa Barat. Kalau di sana Sangkuriang bisa pindahkan gunung dalam satu malam. Tapi sekarang ada bupati pindahkan sungai dalam tiga bulan. Makanya saya sebut dia Sangkuriang Van Gorontalo," kata Rizal
Tak hanya itu, Rizal pun meminta agar para kepala daerah mau belajar dari Bupati Boalemo. Misalnya dalam program pemukiman transmigrasi pola maritim di bukit Nawa Cita. Menurut Rizal, hal tersebut perlu diteladani lantaran telah berhasil memindahkan rakyat miskin ke tempat yang bisa mensejahterakan.
"Itu kalau dilihat rumah-rumah nelayan di bukit Nawa Cita bukan kelas perumnas, tapi kelas BTN. Dua-tiga tahun lagi bisa naik harganya Rp200 juta. Relokasi yang begini perlu ditiru," kata Rizal
Rizal pun menekankan, pemimpin memang sudah sejatinya cinta dengan rakyatnya dengan memberikan fasilitas anggaran daerah yang lebih besar untuk rakyat. Contohnya dengan membuat kampung transmigrasi atau pasar yang menyejahterakan rakyat.
"Jangan cuma pikirannya untuk memperkaya keluarga atau kawan-kawannya saja. Buat pasar dan kampung nelayan yang sejahterakan rakyat," demikian sindir Rizal.
"Pemimpin diukur dengan visinya. Soekarno itu dikenal dimana-mana, sampai Amerika, Rusia, Eropa, Asia dan Afrika. Ini karena visinya melawan penjajah. Jadi ada 'legacy' atau sesuatu yang bermanfaat yang ditinggalkan," kata Rizal
Namun sayangnya, diakui Rizal, jarang sekali pemimpin, terutama pemimpin daerah setingkat bupati misalnya, yang mempunyai visi yang baik. Termasuk dalam segi anggaran untuk rakyat.
"Anggaran di 420 kabupaten di Indonesia, di luar anggaran rutinnya, 70 persen cuma dihabiskan oleh para pejabat. Rakyat cuma sedikit dapat sisanya. Bupati yang berhasil dan punya visi itu 70 persen anggarannya yang justru buat rakyat," sindir Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu
Pernyataan Menko Rizal menanggapi dengan kebijakan yang dilakukan Bupati Boalemo Rum Pagau yang bisa memindahkan sungai dengan membuat semacam sodetan di Sungai Tilamuta dalam waktu tiga bulan saja.
"Bupati Boalemo ini mengingatkan saya akan legenda Jawa Barat. Kalau di sana Sangkuriang bisa pindahkan gunung dalam satu malam. Tapi sekarang ada bupati pindahkan sungai dalam tiga bulan. Makanya saya sebut dia Sangkuriang Van Gorontalo," kata Rizal
Tak hanya itu, Rizal pun meminta agar para kepala daerah mau belajar dari Bupati Boalemo. Misalnya dalam program pemukiman transmigrasi pola maritim di bukit Nawa Cita. Menurut Rizal, hal tersebut perlu diteladani lantaran telah berhasil memindahkan rakyat miskin ke tempat yang bisa mensejahterakan.
"Itu kalau dilihat rumah-rumah nelayan di bukit Nawa Cita bukan kelas perumnas, tapi kelas BTN. Dua-tiga tahun lagi bisa naik harganya Rp200 juta. Relokasi yang begini perlu ditiru," kata Rizal
Rizal pun menekankan, pemimpin memang sudah sejatinya cinta dengan rakyatnya dengan memberikan fasilitas anggaran daerah yang lebih besar untuk rakyat. Contohnya dengan membuat kampung transmigrasi atau pasar yang menyejahterakan rakyat.
"Jangan cuma pikirannya untuk memperkaya keluarga atau kawan-kawannya saja. Buat pasar dan kampung nelayan yang sejahterakan rakyat," demikian sindir Rizal.
Maritim/Yasin/Arp