Maritim – Nusa Tenggara Timur (NTT) memang memiliki keindahan dan potensi wisata alam yang luar biasa. Indahnya Pulau Komodo, Sumba dan Danau Kelimutu telah banyak mencuri perhatian wisatawan mancanegara (wisman). Tapi, di balik itu, ternyata NTT memiliki sejarah yang tidak bisa dilepaskan dari kemerdekaan bangsa. “NTT tidak hanya indah dan menakjubkan, tapi juga berpengaruh terhadap pemikiran Soekarno," kata Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli saat membuka balap sepeda Tour De Flores di Larantuka, Rabu (18/5) malam. Rizal kemudian mengingat kisah pembuangan Bung Karno pada masa kolonialisme Belanda di Ende, Flores. Kata dia, di masa pembuangannya, Bung Karno tidak merasa terpenjara. Proklamator Indonesia itu mendapat banyak ilmu ketika berinteraksi dengan masyarakat di kota ini. Dia juga mendengar keluhan anak bangsa. Selain itu, Bung Karno juga memanfaatkan masa-masa itu untuk belajar dengan para doktor dari Jerman yang sedang berkunjung ke Flores. Itu terjadi karena sistem pendidikan di Flores baik dan membuat masyarakat kreatif serta cerdas. “Saat berada di sini beliau jadi tahu apa yang dibutuhkan untuk Indonesia dan demokrasi,” tandasnya. Selain itu, bentang alam NTT yang terdiri dari laut dan gunung yang 'keras', membentuk pribadi masyarakat Flores berkembang, memiliki daya juang dan kreatif. "Banyak sekali pemuda daerah sukses yang lahir dari pulau ini. Saya terharu datang Flores. Saya bangga Tour de Flores ini dimulai di Flores, tempat pembuangan Bung Karno. Sebagai nasionalis saya bangga,” urainya. (Glh/Arp)