Menko Rizal Minta Uni Eropa Galakkan Investasi di Indonesia
Maritim - Menko Maritim dan Sumber Daya DR Rizal Ramli menyatakan, sudah saatnya Uni Eropa menggalakkan investasi di Asean, khususnya Indonesia.
Demikian disampaikan Menko Rizal dalam pidatonya saat menjadi 'Keynote Speaker' di Konferensi Internasional tentang 'Global Infrastructure Invesment Strategy' di Brussel, Belgia. Acara ini dilangsungkan di gedung Parlemen Belgia, belum lama ini.
Dalam konferensi internasional yang diorganisir oleh mantan Perdana Menteri Belgia, Prof Mark Eyskens dan dibuka oleh Ketua Senat Belgia Christine De fraigne, Menko Rizal Ramli menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun lalu kurang bagus, hanya 4,8 persen.
"Dan pada tahun 2016 ini, akan digenjot menjadi sekitar 6 persen," tegas dia.
Untuk mendukung hal tersebut, akan digalakkan pembangunan infrastruktur, pariwisata, transportasi, perikanan dan sebagainya.
Namun pembangunan infrastruktur akan diorientasikan ke luar pulau Jawa. Misalnya, kereta api di Sumatera dan Sulawesi. Dan diperlukan investasi yang besar untuk mengkonkretkan hal tersebut.
"Maka, saat ini merupakan peluang yang besar bagi Uni Eropa untuk berinvestasi di Indonesia, serta akan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa," sambung dia.
Mengapa disebut meningkatkan ekonomi Uni Eropa, lantaran jika ekonomi Indonesia dan Asean berjalan, akan menimbulkan efek domino ke ekonomi dunia.
Namun harus diingat, sambung RR, sapaannya, apabila negara-negara Uni Eropa ingin mengikuti tender, tidak boleh sendirian. Harus melibatkan partner dari Indonesia. Ini harus dilakukan agar partner Indonesia bisa melakukan transfer teknologi.
"Indonesia juga harus bisa kompetitif, minimal dalam umur dan kualitas produk," sambungnya.
Konferensi internasional ini diikuti oleh lima puluhan ahli kelas internasional dan Uni Eropa. Mereka terdiri dari businessman, ekonom, analis politik global, bankir, menteri, para mantan menteri, mantan perdana menteri dan lain-lain.
Acara yang berlangsung seharian penuh itu, akhirnya ditutup oleh Menteri Keuangan Belgia DR Johan Van Overtveldt. Kemudian ia mengadakan pertemuan khusus dengan Menko Maritim Sumber Daya DR Rizal Ramli.
(Maritim/Yas/Arp)