Marves - Jakarta, Sebagai bentuk upaya mengatasi tantangan kebijakan publik antargenerasi kegiatan Policy Fest 2023 gelar di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu (17-06-2023). Kegiatan ini dihadiri sekitar 500 peserta dari latar belakang pemerintahan, akademisi, swasta, dan masyarakat umum. 

Policy Fest merupakan salah satu program tahunan unggulan dari Think Policy yang hadir untuk memfasilitasi publik agar lebih sadar, paham, dan terlibat dalam diskusi isu-isu terdepan kebijakan publik. Policy Fest 2023 mengangkat tema utama “Think Intergenerational: Bridging the Solutions of Today and Tomorrow” yang mengusung pesan bahwa kolaborasi lintas sektor dan generasi menjadi kunci dalam menemukan solusi permasalahan kebijakan yang ada saat ini maupun esok hari. 

Asisten Deputi Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Sugeng Harmono dalam  menyampaikan bahwa pentingnya pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan lintas generasi beserta kebijakan-kebijakan yang telah dan sedang dikawal oleh Pemerintah Indonesia.

"Khususnya kebijakan dari pemerintah yang penting untuk memastikan pembangunan tidak hanya ramah lingkungan tapi juga dapat masuk ke pemberdayaan masyarakat," kata Sugeng dalam orasinya perwakilan dari pemerintah.

Sugeng menjelaskan salah satunya yang sedang dikawal oleh Deputi PLK terkait Kerja sama Indonesia-Brasil-DRC (IBC) terkait tropical forest & climate action, dimana goal utamanya adalah bagaimana kawasan hutan tropis bermanfaat untuk pengendalian perubahan iklim dan juga bermanfaat secara sosial dan ekonomi terhadap masyarakat. 

"Secara statistik 25% dari penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda," ungkapnya.

Menurut dia untuk Menuju Indonesia emas 2045 tiga hal penting yang dibutuhkan yakni pertumbuhan ekonomi (minimal 6-7 persen/tahun), stabilitas dan orang-orang muda yang produktif sehingga dibutuhkan kontribusi dari generasi muda untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Kegiatan Policy Fest 2023 ini dibuka langsung oleh Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda Provinsi DKI Jakarta, Sri Haryati. Ia menyampaikan komitmen pemerintah provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan kota Jakarta sebagai kota yang berketahanan iklim dan bisa melakukan percepatan pencapaian target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 30 persen. Selain itu net zero emission pada tahun 2050 dengan mendorong masyarakat Jakarta menggunakan transportasi publik.

Policy Fest 2023 yang secara khusus mengangkat isu krisis iklim, ekonomi digital, dan inklusi sosial, diinisiasi oleh Pemerintah Kota DKI Jakarta sebagai upaya untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam menciptakan solusi yang inovatif dan efektif dalam menghadapi tantangan-tantangan kota metropolitan yang terus berkembang. 

Acara ini menjadi ajang bagi para pemangku kepentingan di bidang pemerintahan, akademisi, swasta, dan masyarakat umum untuk berbagi pengetahuan, berdiskusi, dan menciptakan kolaborasi yang sinergis dalam mencari solusi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta. Acara ini masih bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun DKI Jakarta ke-496.

Di samping itu, orasi ditutup oleh perwakilan generasi millennial, Abigail Limuria selaku Co-founder What Is Up Indonesia (WIUI) dan perwakilan Gen Z, Putri Maudina sebagai pemenang kompetisi video “Jika Aku Menjadi Presiden” yang membagikan perspektif atau pengalamannya masing-masing dalam kebijakan publik yang merepresentasikan generasi masing-masing.

Acara pembukaan Policy Fest 2023 diakhiri dengan foto bersama para orator dan para praktisi dan pelaku kebijakan publik profesional yang hadir dan dilanjutkan dengan talkshow dan diskusi yang dibagi ke dalam 9 forum kegiatan yang diikuti seluruh peserta secara antusias hingga sore hari.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI
No.SP-128/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VI/2023