Menyelami Sejarah Maritim Indonesia melalui Tur Edukatif Museum Bahari
Marves - Jakarta, Diselenggarakannya tur edukatif ke Museum Bahari dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), membuat para peserta merasa sangat beruntung bisa ikut serta bersama 40 siswa SMA Negeri 37 Jakarta. Kegiatan ini memberikan kesempatan untuk lebih dekat dengan kekayaan sejarah maritim Indonesia. Melalui koleksi-koleksi yang begitu memanjakan mata dan penuh informasi, membuat siapapun semakin sadar akan pentingnya warisan maritim dalam membentuk identitas bangsa Indonesia.
Teringat pula dengan wawancara terpisah bersama Kepala Biro Komunikasi, Andreas Dipi Patria. Beliau menekankan bahwa peringatan Hari Maritim Nasional ini tidak hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga untuk membangkitkan kembali rasa bangga terhadap identitas bangsa sebagai negara maritim. Pandangan tersebut tentu relevan dengan tur ini.
"Hari Maritim Nasional dapat menjadi momen untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang peran laut dan samudera dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai bangsa Maritim, yaitu bangsa yang mampu mengelola kekayaan lautnya dengan baik," ujarnya.
Mendengar pernyataan Karo Andreas, didapatkan poin penting bahwa selain bangga dan menghargai warisan leluhur, perlu juga kesadaran dan tanggung jawab untuk menjaga laut sebagai aset masa depan. Hal ini membuat peserta lebih memahami pentingnya melestarikan kekayaan maritim, bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga untuk dilindungi bagi generasi mendatang.
Saat mengunjungi Museum Bahari di Sunda Kelapa, peserta merasa terhubung dengan masa keemasan pelayaran Indonesia. Melihat artefak seperti kapal tradisional dan peralatan navigasi kuno membuat siapapun berdecak kagum pada sejarah maritim tanah air. “Tur ini bagian dari peringatan Hari Maritim Nasional ke-60. Selain kami mengadakan kuliah umum di universitas, kali ini kami mengajak siswa SMA untuk mendapatkan wawasan baru tentang kemaritiman melalui pengalaman langsung dengan melihat ekosistem dan sejarah kemaritiman di museum. Setelah dari sini, kita juga akan mengunjungi Pelabuhan Sunda Kelapa untuk melihat aktivitas maritim terkini,” ujar Yanelis Prasenja, Pranata Ahli Muda dari Biro Komunikasi Kemenko Marves.
Menggali Sejarah Maritim Lewat Koleksi Museum
Para siswa diajak berkeliling ke berbagai ruangan museum yang menyimpan koleksi bernilai sejarah tinggi, seperti:
1. Gudang Rempah-rempah VOC yang didirikan pada tahun 1652, yang pernah menjadi pusat perdagangan internasional pada masanya.
2. Ruang Peninggalan Bangsa Eropa, yang menampilkan artefak penting dari masa kolonial, termasuk peta kuno, instrumen navigasi, dan dokumen perjanjian.
3. Ruang Sejarah Penjajahan di Batavia, yang menggambarkan perlawanan bangsa Indonesia terhadap kekuatan kolonial, serta peran vital Batavia sebagai pusat administrasi VOC.
4. Ruang Memorial, di mana para pengunjung bisa melihat replika kapal pinisi dan berbagai bentuk transportasi laut tradisional yang digunakan masyarakat pesisir.
5. Sungai yang menjadi jalur perdagangan penting di masa silam, menampilkan peta aliran sungai yang menjadi pusat perniagaan antar pulau.
6. Menara Pantau VOC dan Kantor Bea Cukai, yang dulunya digunakan untuk memantau pergerakan kapal dan perdagangan internasional.
Salah satu pemandangan yang paling menarik perhatian adalah pintu dan kayu jati yang tersisa dari kebakaran pada 16 Januari 2018. Meski diterjang api, kayu tersebut tetap kokoh dan menjadi simbol ketahanan sejarah museum ini.
Respon Antusias dari Peserta
Selama agenda tur Museum Bahari, sangat terasa bagaimana melonjaknya antusiasme para siswa dan guru. Salah satu siswi, Amelia Andriani, mengungkapkan “Banyak banget hal yang baru aku tahu, seperti sejarah penjajahan yang lebih dari sekadar rempah-rempah, tapi juga melibatkan tokoh-tokoh penting dan struktur bangunan yang ada di masa itu. Jadi ini benar-benar menambah wawasan.". Hal ini pun turut dirasakan oleh siswa-siswi lainnya, wawasan mereka menjadi jauh lebih luas dan terekam sebagai memori yang menyenangkan.
Menariknya, tur ini tidak hanya sekadar melihat koleksi museum, namun juga disertai penayangan film dokumenter dan games interaktif, yang membuat suasana kegiatan semakin seru untuk diikuti. “Bagian favoritku itu tentang perkapalan. Banyak banget informasi soal jenis-jenis kapal yang dulu digunakan oleh pelaut Indonesia. Seru banget!", seperti yang disampaikan oleh siswa lainnya, Muhafa Hafiz. Penjelasan tentang berbagai jenis kapal yang digunakan oleh pelaut Indonesia di masa lalu memang sangat memukau. Hingga, membuat tur ini menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan sekaligus memperkaya pengetahuan peserta tentang sejarah maritim Indonesia dan beragam kekayaaan yang terkandung di dalamnya.
Art-10/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi