Minimalisasi Dampak Covid-19, Kemenko Marves Terus Gaungkan Gerakan Indonesia Bersih

Minimalisasi Dampak Covid-19, Kemenko Marves Terus Gaungkan Gerakan Indonesia Bersih
SIARAN PERS  No.SP-76/HUM/ROKOM/SET-MARVES/VI/2020

Marves- Jakarta, Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berkomitmen terus gaungkan Gerakan Indonesia Bersih. Hal itu dilakukan dalam rangka meminimalisasi dampak covid-19 di masyarakat dan menyongsong era kenormalan baru (new normal) yang akan bergulir dalam waktu dekat.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Nani Hendiarti mengatakan, sebelum covid-19 masuk Indonesia pemerintah telah mencanangkan Gerakan Indonesia Bersih GIB sebagai standar protokol kesehatan masyarakat. GIB merupakan turunan dari Gerakan Revolusi Mental yang kemudian diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016.

"Tugas itu diberikan kepada Kemenko Marves. Jadi kita sudah dua tahun mengawal Gerakan Indonesia Bersih melalui berbagai program yang utamanya adalah edukasi karena kaitannya dengan perubahan perilaku," kata Deputi Nani di Jakarta pada  Senin siang (08-06-2020).

Dua tahun mengawal GIB bukanlah pekerjaan mudah. Plt Deputi Nani mengakui Kemenko Marves masih menemui berbagai kendala dalam membiasakan perilaku hidup bersih di masyarakat.

Kini, kondisi berubah. Dunia tak terkecuali Indonesia tengah menghadapi wabah covid-19. Karenanya, kata Plt Deputi Nani, masyarakat harus taat menerapkan protokol kesehatan seperti rajin cuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker saat keluar rumah, hingga menjaga jarak.

"Perubahan perilaku menjaga kesehatan itu kalau di negara lain seperti Jepang butuh sekitar 20 tahun. Kaitannya dengan masa pendemi covid-19 ini, kita melihat sekarang individu bergerak dipaksa bergerak. Kami juga harus terus menerus mengampanyekan gaya hidup sehat untuk menghindari penyebaran virus," ucapnya.

Limbah Medis Meningkat Karena Covid-19

Selain mengampanyekan Gerakan Indonesia Bersih, Kemenko Marves bersama sejumlah kementerian juga tengah mengatasi sampah plastik.

Berdasarkan catatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sampah plastik domestik (rumah tangga) di Indonesia meningkat di masa pandemi covid-19. Dalam kondisi normal biasanya setiap individu menghasilkan 1 - 5 gram sampah plastik per hari. Sementara di masa pandemi ini jumlahnya meningkat menjadi 5 - 10 gram per hari.

"Karena kerja dari rumah, pesan makanan online yang rata-rata makanannya dibungkus dengan plastik, jadi meningkat. Untuk limbah plastik nonmedis ini kita akan dorong ke circular ekonomi artinya di reuse, reduce, dan recycling," katanya.

Selain limbah domestik, pemerintah juga tengah mencari solusi terkait limbah medis yang angkanya juga meningkat selama masa pandemi.

Berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat ini Indonesia memproduksi 290 ton limbah medis per hari. Dari angka tersebut, sekitar 50% atau 140 ton merupakan limbah covid-19. Sementara kapasitas pengelolaan limbah medis seluruh Indoneisa sebesar 170 ton per hari.

"Artinya ada gap. Gap ini yang nanti kita dengan KLHK sebagai pelaksana akan menjalin kerja sama. Mendorong teknologi-teknologi incinerator yang bisa membakar limbah medis ini agar tidak terdampak ke lingkungan," ucapnya.

  Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Plt Kepala Biro Komunikasi : (Andreas D. Patria-085776137116) Instagram : @kemenkomarves Twitter : @kemenkomarves Facebook : Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi [gallery columns="4" ids="48335,48336,48337"]
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved