Misi Eksplorasi Laut Dalam: Kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat di OceanXplorer

Misi Eksplorasi Laut Dalam: Kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat di OceanXplorer

Marves - Jakarta, Indonesia, sebagai salah satu negara kepulauan terbesar, memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa. Dengan lebih dari 75% wilayahnya berupa lautan dan 17.001 pulau yang tersebar, banyak wilayah perairan di Indonesia yang belum dieksplorasi. Saat ini, hanya 19% dari wilayah perairan Indonesia yang telah dipetakan, terutama di laut dalam.

Untuk menghadapi tantangan ini, Pemerintah Indonesia bersama OceanX menginisiasi kemitraan dalam bidang riset dan teknologi kelautan, edukasi publik, dan pengembangan kapasitas untuk mendukung Indonesia Mission 2024. Kegiatan ini dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang menyelenggarakan acara Deep Ocean Potential of Indonesia: How Deep Do You Explore? pada Selasa, 9 Juli 2024.

“Indonesia memiliki banyak laut dalam yang belum tereksplorasi. Untuk menjelajahi laut dalam, diperlukan teknologi dan investasi. Oleh karena itu, kolaborasi antara Kemenko Marves, BRIN, OceanX, dan IDSSE sangat penting untuk mengeksplorasi laut Indonesia,” ujar Deputi Mochammad Firman Hidayat.

Sebagai mitra yang berkomitmen, pemerintah Amerika Serikat mendukung upaya Indonesia dalam memperkuat tata kelola perikanan dan kelautan. Sebagai bagian dari Misi Indonesia 2024, OceanX dan pemerintah Indonesia akan menjalankan penelitian inovatif di laut Indonesia menggunakan kapal OceanXplorer, kapal penelitian ilmiah dan produksi media eksplorasi terkemuka di dunia. Penelitian ini akan mencakup eksplorasi keanekaragaman hayati laut, studi perubahan iklim, penemuan aplikasi di bidang kedokteran dan bioteknologi, identifikasi risiko gempa bumi, dan pemahaman lingkungan laut dalam.

“Kami menekankan pentingnya laut yang sehat untuk mencapai tujuan melindungi setidaknya 30% perairan laut di seluruh dunia pada tahun 2030. Amerika Serikat berkomitmen terhadap tujuan 30x30 untuk mengatasi tekanan perubahan iklim,” ujar ECON Counselor US Embassy Jonathan Habjan.

Riset ini juga memiliki banyak komponen pendidikan dan pengembangan kapasitas, sehingga program ini memberikan peluang bagi pelajar dan peneliti muda melalui pengalaman di kapal dan program pendidikan.

“Bukan hanya penelitian, kolaborasi dengan OceanX juga berfokus pada aspek pendidikan. Kami juga mengundang beberapa pelajar Indonesia untuk ikut serta dalam eksplorasi,” tambah Deputi Mochammad Firman Hidayat.

Indonesia memiliki biogeografi laut yang luas dengan keanekaragaman hayati yang berpotensi menjadi sumber ekonomi dan ilmu geologi yang penting.

“Oseanografi sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kapasitas kita, dan oleh karena itu kita berkolaborasi dengan mitra internasional kita,” kata Dr. Nugroho Dwi Hartanto, Director of Research Vessel Management, BRIN.

Dr. Vincent Pieribone, CO-CEO dan Chief Science Officer of OceanX, sangat percaya bahwa studi dasar tentang proses ilmiah akan menghasilkan temuan penting. 

“Tujuan kami di Indonesia adalah untuk menjelajah dan melihat tempat-tempat luar biasa dan unik di perairan Anda, untuk pertama kalinya, membawa kapal penelitian dan ilmuwan lokal untuk mendapatkan pemahaman terbaik tentang perairan ini," tambah Vincent.

No.SP-193/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VII/2024
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi