Nusatic 2017, Jurus Pemerintah Genjot Produksi Ikan Hias
Maritim - Tangerang, Ragam ikan hias tanah air, kini tengah menjadi perhatian pemerintah. Hal ini dibuktikan dengan gelaran pameran ikan hias nusantara di ICE BSD, Tangerang Selatan pada 1 – 3 Desember 2017.
Di sela-sela kunjungannya ke acara pameran pada Sabtu (2/12), Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono mengatakan sebenarnya pameran Nusatic 2017 ini sudah merupakan yang ke dua kalinya.
“Ini adalah pameran Nusatic (Nusantara Aquatic) yang ke-2 tahun 2017, pada 2016 pameran ini sudah ada tetapi pemerintah belum ikut campur,” ungkapnya di ICE BSD Tangerang, Sabtu (2/12).
Menurut Agung, jenis ikan hias di Indonesia adalah terbesar di dunia, hanya saja belum terpamerkan. Untuk itu, jika ingin mengekspor ikan hias, harus melalui Singapura terlebih dahulu, sehingga Singapura menjadi terkenal.
“Ini tantangan besar. Untuk itu kita harus bekerja keras, Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Kementerian Kelautan dan Perikanan harus mendukung kegiatan ini. Sehingga ikan hias ini bisa jadi tonggak ekonomi di Indonesia, dan bisa mengangkat nama Indonesia di Internasional,” tuturnya.
Dalam acara ini, terdapat sembilan kontes ikan yang dipamerkan, di antaranya adalah ikan Koi, Ikan Louhan, Ikan Arwana, serta jenis lainnya. Pada acara inipun disebut Deputi Agung, banyak wisatawan asing maupun lokal yang mengunjung pameran ini.
“Mereka mengakui bahwa ini adalah pameran terbesar minimal di Asia,” paparnya.
Deputi Agung menambahkan, pameran seperti ini tak akan berhenti sampai di sini saja. Pasalnya, pihaknya akan mengadakan pameran serupa di tahun-tahun selanjutnya dengan acara yang lebih luas lagi untuk menunjukkan bahwa Indonesia memang negara besar di bidang ikan hias.
“Kita ini negara kepulauan terbesar di dunia, dua pertiga area kita ini adalah lautan. Kita adalah negara tropis, ini saja sudah menunjukkan negara kita itu memiliki keragaman ikan hias yang luar biasa. Hanya sekarang bagaimana mengelolanya, supaya kalau diambil tidak habis,” imbuhnya.
Sinergi Lintas Kementerian
Menurut Deputi Agung, pemerintah harus bersinergi dan mendukung budidaya perikanan ikan hias. Karena dengan pagelaran seperti ini juga merupakan bagian dari bentuk dukungan untuk mendorong pariwisata. Untuk itu, Deputi Agung berharap semua lembaga pemerintah maupun pelaku usaha ikan hias harus turut terlibat dalam kegiatan-kegiatan seperti ini ke depannya.
“Ini baru 2 Hall di ICE BSD, kita bisa bikin 10 Hall lagi,” paparnya.
Deputi Agung menambahkan, dirinya mempunyai cita-cita untuk memasang akuarium di setiap perkantoran, baik pusat maupun daerah, kemudian sekolah-sekolah, perusahaan-perusahan. Jika satu kantor memiliki satu akuarium saja, maka industri ikan hias akan terus berkembang.
“Nanti kami akan sampaikan ke Pak Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan untuk Beliau bisa menghimbau seluruh kantor pemerintah, kantor DPR, DPRD, kantor Pemda, sekolah-sekolah untuk bisa pasang akuarium air tawar oke, air laut oke, atau kolam di luar oke. Pokoknya niat untuk ikut mendukung industri perikanan nasional ini harus kita angkat benar-benar,” tutupnya.