Pemerintah Jamin Ketersediaan Gas untuk Nelayan

Pemerintah Jamin Ketersediaan Gas untuk Nelayan
Maritim - Menipisnya cadangan minyak bumi telah menyebabkan produksi minyak dan gas  bumi Indonesia terus mengalami penurunan. Penurunan produksi ini telah menjadikan Indonesia sebagai importir BBM. Ironisnya, laju pertumbuhan mesin-mesin bermotor sebagai pengguna terbesar BBM sangat akseleratif setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Dengan perpres yang telah dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai upaya percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, Pemerintah bermaksud melakukan penghematan dalam bentuk belanja habis pakai, untuk dialihkan pada pembangunan infrastruktur. “Kami telah bertemu dengan sosok nelayan yang pintar, dia menciptakan mesin konverter (converter kit), mesin ini berfungsi sebagai alat konversi dari BBM ke Gas,” ujar Agung dalam rakor hari ke 2 di Makassar, Kamis (21/07). Sumber energi alternatif untuk industri dan sektor transportasi yang dapat digunakan sebagai bahan bakar adalah LPG, CNG, dan LGV. LGV mempunyai potensi besar untuk dikembangkan menjadi bahan bakar alternatif. Sedangkan LPG sebagai salah satu bahan bakar yang akrab di masyarakat sebagai bahan bakar rumah tangga, memiliki potensi untuk diperluas pemanfaatannya sebagai bahan bakar mesin motor berdaya rendah. “Alat ini dapat menurunkan cost of production para nelayan, mengkonversi BBM nelayan ke gas,” tambahnya. Konverter ini ditemukan oleh nelayan bernama Amin Bengas, di Kalimantan Barat yang dapat digunakan oleh kapal bertenaga 5GT dan telah melewati uji coba sebanyak 9 kali sejak penemuannya tahun 2010. yang akhirnya dipatenkan dengan diberi nama ABG (Amin Ben Gas). Pada tinjauan lapangan di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Paotere, Makassar peserta rakor diajak untuk melihat demo konverter kit ciptaan Amin. “Kegunaan konverter adalah untuk membuka dan menutup gas yang akan masuk menuju ruang bahan bakar,” ujar Amin. Pada kesempatan yang sama, Agung menjelaskan bahwa pemerintah harus menjamin ketersediaan bahan bakar gas untuk tahun-tahun kedepan. “Kita harus jamin dengan penyediaan gas untuk para nelayan, jangan sampai ada kelangkaan,” ujarnya. Senada dengan Agung, Staf Ahli Bidang Energi Kemenko Maritim dan SD Haposan Napitupulu mengatakan, Pemerintah akan mulai mencari wilayah sekitar perairan yang memiliki potensi gas bumi. "Jika ada maka akan kami proyeksikan untuk pemanfaatan tahun-tahun mendatang,” ujarnya menambahkan. "Maka itu kita bersama Pertamina, BPH Migas, dan PGN bersama-sama hadir dalam rakor kali ini untuk membahasnya," tutup Haposan. (Arp/Nun)