Pemerintah Mendukung Digitalisasi Ekonomi Melalui Downstream Policy

Pemerintah Mendukung Digitalisasi Ekonomi Melalui Downstream Policy

Marves - Bali, Indonesia negara kepulauan kerbesar di dunia, didukung oleh sumber daya alam yang melimpah untuk transisi energi. Selama bertahun-tahun, Indonesia bergantung pada ekspor komoditas dalam bentuk bahan baku. Ketergantungan ekspor bahan baku menyebabkan Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan yang tinggi saat harga komoditas kurun. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam keynote speech di acara Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak (HLP MSP) pada Selasa (03/09/2024).

"Pemerintah mengupayakan transformasi ekonomi melalui Downstream Policy (kebijakan hilirisasi) dalam mendorong pengembangan industri, kedepadan Pemerintah akan membangun basis industri bernilai tambah tinggi untuk mendukung digitalisasi ekonomi yang semakin pesat,” ujar Menko Luhut.

Lebih lanjut, Menko luhut menjelaskan dalam mengupayakan transformasi ekonomi, pemerintah juga mengalokasikan sumber energi rendah emisi untuk industri agar bernilai tambah tinggi. "membentuk _talent pool_ yang berkualitas melalui program penyaringan bagi lulusan sarjana jurusan teknik dan sains untuk diarahkan bekerja di perusahaan kelas dunia di bidang teknologi,” jelasnya.

"Kebijakan hilirisasi juga berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor produk hilir nikel seperti besi, baja serta material baterai lithium. Indonesia saat ini sedang mengembangkan ekosistem industri baterai lithium dalam negeri. Tujuan utama hilirisasi nikel adalah menciptakan ekosistem yang kompetitif dalam rantai nilai baterai lithium dan Kendaraan Listrik,” ungkap Menko Luhut.

Menko luhut menambahkan, "Pemerintah Indonesia juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan terkemuka dari Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat untuk memastikan bahwa industri hilir mereka yaitu baja tahan karat, komponen baterai EV seperti katode, sel baterai, dan kemasan menerima pasokan nikel olahan yang cukup dari Indonesia,” tambahnya.

Diakhir keynote speech Menko luhut menekankan, pemerintah Indonesia pastikan hilirisasi yang berkelanjutan menjunjung tinggi aspek Environmental, Social and Governance (ESG).  

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi