Pemerintah Serius Genjot Pariwisata Indonesia

Pemerintah Serius Genjot Pariwisata Indonesia
Maritim – Sektor pariwisata di Indonesia diharapkan dapat menggenjot perekonomian bangsa ke depan. Saat ini Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya mulai menyiapkan beberapa pengembangan dan fasilitas. Ada di 10 destinasi yang menjadi target utama pengembangan. Setelah dibukanya penerbangan langsung ke Silangit untuk mempermudah akses ke Danau Toba, beberapa lokasi pariwisata lainnya juga sedang dipersiapkan. "Pariwisata menjadi harapan terbesar bagi Indonesia saat komoditas harganya makin turun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pariwisata adalah jawaban pertumbuhan ekonomi masa depan," terang Tenaga Ahli Bidang Regional Development Bambang Susanto Priyohadi saat Focus Group Discussion mengenai Dwelling Time dan Pariwisata di Kementerian Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Jakarta Pusat, Rabu (23/3). Berbagai peraturan yang menghambat dalam pengembangan pariwisata di Indonesia mulai dipangkas. Agar optimalisasi dalam pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dapat ditindaklanjuti. "Pembelanjaan negara dalam pemgembangan pariwisata sudah sangat lama. Pembelanjaan terlalu disebar ke mana-mana tapi tidak ada efek lanjut. Banyak peraturan yang menghambat pertumbuhan pariwisata," ujar Bambang. 10 destinasi pariwisata yang saat ini dikembangkan dan mulai dipersiapkan berbagai infrastruktur destinasinya sebagai berikut; 1. Danau Toba, dengan konsep 'one destination one management' 2. Tanjung Kelayar di Belitung 3. Tanjung Lesung di Banten 4. Pulau Seribu, membenahi terumbu karang dan mengembangkan bandara di Pulau panjang 5. Morotai, Maluku Utara 6. Candi Borobudur, Jawa Tengah 7. Gunung Bromo, Jawa Timur 8. Lombok, mendorong adanya wisata halal karena sebagian besar masyarakat di Lombok Muslim 9. Labuhan Bajo di Flores 10. Wakatobi, akan dikembangkan menjadi turis premium. Transaksi turis di Wakatobi setiap harinya bisa menghabiskan Rp 1 juta/orang. Dari 10 destinasi yang dikembangkan saat ini, akan diharapkan sumber pemasukan devisa sehingga perekonomian Indonesia dapat stabil. (Maritim/Glh/Arp)