Penerapan Pariwisata Berkualitas Jadi Fokus Rakornas 5 DPSP 2024

Penerapan Pariwisata Berkualitas Jadi Fokus Rakornas 5 DPSP 2024

Marves - Magelang, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) kembali mengadakan Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Pengembangan Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) 2024 di Magelang, Jawa Tengah (3-9-2024).

"Quality Tourism atau QT (Pariwisata Berkualitas) harus kita lihat sebagai ajakan untuk melakukan perbaikan. Jangan merasa sensitif jika indeks skor penilaiannya berada di peringkat bawah dibandingkan destinasi lainnya. Penilaian QT ini merupakan upaya kita untuk terus memperbaiki diri," ujar Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves, Odo R. M. Manuhutu, saat membuka Rakornas 5 DPSP 2024.

Pemerintah telah merumuskan strategi yang berfokus pada empat pilar pariwisata berkualitas, yaitu daya saing dasar, pengelolaan destinasi berkelanjutan, keunikan destinasi, dan pariwisata bernilai tinggi. Keempat pilar ini memerlukan dukungan investasi berkelanjutan dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Deputi Bidang Statistik dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Pudji Ismartini, menekankan pentingnya konsep pariwisata berkualitas yang berkelanjutan. Ia juga memaparkan sejumlah data pariwisata yang perlu menjadi perhatian untuk mendukung tercapainya pariwisata berkualitas tersebut.

"Rata-rata lama tinggal Wisatawan Nusantara (Wisnus) pada periode Juli 2024 mencapai 4 malam, menurun sebesar 18,52% dibandingkan bulan yang sama pada tahun 2023," ungkap Deputi Pudji.

Terkait kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman), ia menyampaikan bahwa pada Juli 2024, Bandar Udara Ngurah Rai dan Soekarno-Hatta menjadi pintu masuk utama bagi Wisman ke Indonesia.

"Resiliensi sektor pariwisata Indonesia relatif baik, terutama pada aspek tingkat ketergantungan terhadap Wisman dari negara tertentu yang relatif rendah, dengan rasio 52,7% Wisman berasal dari lima negara pada Juni-Juli 2024," paparnya.

Menanggapi data tersebut, Deputi Odo menyampaikan pentingnya diversifikasi negara asal Wisman.

"Kita bisa memulai dengan fokus pada negara-negara yang waktu tempuh penerbangannya kurang dari tujuh jam. Untuk itu, kita perlu bekerja sama dengan Kemendagri dalam mendukung promosi daerah masing-masing, salah satunya dengan mengadakan event internasional. Dengan demikian, target wisman sebesar 14,3 juta dan Wisnus 1,25 miliar di akhir tahun dapat tercapai," ujarnya.

Mengenai skor Pariwisata Berkualitas, Kepala Grup Sektoral dan Regional Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Tri Yuniarti, mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 skor tersebut secara umum membaik.

"Perbaikan terjadi di hampir semua aspek, terutama pada pilar keberlanjutan dan keunikan. Selain itu, skor seluruh DPSP meningkat dengan Nusa Dua menempati peringkat tertinggi. Prestasi yang telah diraih saat ini masih perlu terus ditingkatkan," ungkapnya.

Tri juga mengucapkan terima kasih kepada tim yang telah merumuskan penilaian skor QT, menghasilkan pengukuran indeks pariwisata berkualitas tersebut.

"Kami melakukan survei di lima destinasi serta sekitarnya. Kami juga melakukan expert review untuk meninjau kondisi di lapangan dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya," jelas Tri Yuniarti.

Deputi Odo merespons pernyataan Kepala Grup Sektoral dan Regional Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia tersebut dengan permintaan dukungan.

"Kita perlu BI untuk memberikan coaching clinic kepada masing-masing destinasi DPSP, sehingga terlihat bagian mana yang kurang dan bagaimana cara meningkatkannya," pinta Deputi Odo.

Ia kemudian meminta setiap Kementerian/Lembaga yang terlibat untuk menanggapi daftar tindak lanjut Rakornas 5 DPSP yang telah disusun. Tanggapan ini, menurut Deputi Odo, akan disampaikan kepada Menko Marves sebagai bahan laporan kepada Presiden RI.

Deputi Odo juga menekankan pentingnya mempertahankan karakteristik masing-masing destinasi.

"Tujuannya adalah agar karakter setiap destinasi tetap sesuai dengan keunikan masing-masing. Saya juga meminta KLHK untuk memperhatikan taman nasional di setiap destinasi. Perlu ada standarisasi, sehingga taman nasional yang sudah baik dapat direplikasi," tambahnya.

"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah terlibat sehingga target perjalanan Wisnus tercapai. Angka ini tidak akan tercapai tanpa adanya kerja sama antara K/L, Pemprov, dan Otorita," pungkas Deputi Odo mengakhiri Rakornas tersebut.

Penyelenggaraan Rakornas 5 DPSP ini diharapkan dapat menciptakan 5 DPSP sebagai destinasi pariwisata berkualitas dan menjadikan ekonomi kreatif lokal sebagai produk unggulan.

Pada kesempatan tersebut, peserta Rakornas juga melakukan kunjungan lapangan dalam rangka persiapan peresmian sejumlah infrastruktur pendukung pengembangan pariwisata oleh Presiden RI, antara lain Museum dan Kampung Seni Borobudur, TPST Pasuruan, serta Masjid Agung Jawa Tengah.

No.SP-267/HUM/ROKOM/SET.MARVES/IX/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi