Pengembangan Tana Toraja sebagai salah satu destinasi wisata untuk AM IMF-WB 2018

Pengembangan Tana Toraja sebagai salah satu destinasi wisata untuk AM IMF-WB 2018

Maritim – Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Kemenko Maritim) menyelenggarakan rapat koordinasi dengan masyarakat Toraja dalam rangka memperkenalkan Tana Toraja sebagai salah satu destinasi wisata untuk agenda Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank (AM IMF-WB) 2018.

Rapat tersebut membahas pengembangan dan pembangunan Tana Toraja yang akan menjadi salah satu destinasi wisata di luar Bali dalam Annual Meeting IMF-WB 2018 mendatang. Rapat dilaksanakan di gedung Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada Senin (14/8).

Rapat dipimpin oleh Safri Burhanuddin selaku Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim. Pada rapat ini hadir pula Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan beserta perwakilan dari masyarakat Tana Toraja.

Deputi Safri menjelaskan bahwa tujuan rapat tersebut di antaranya adalah untuk membahas perencanaan pengembangan Toraja dalam mempersiapkan Tana Toraja sebagai salah satu dari lima destinasi wisata luar Bali yang akan diperkenalkan dalam Annual Meeting IMF-WB 2018.

"Hasil rapat dengan Wapres, Toraja menjadi salah satu destinasi untuk kedatangan Annual Meeting IMF-WB 2018. Hadir pula nanti Christine Lagarde selaku Managing Direktur IMF," ungkap Deputi Safri.

Dalam upaya pengembangan Tana Toraja salah satu hal yang dilakukan yaitu mempercantik kawasan pariwisata, khususnya tempat penginapan dan kebersihan yang menjadi masalah lain yang harus diselesaikan, seperti Rantau Palopo yang menjadi kota paling kotor di Tana Toraja. Namun, dalam hal ini Deputi Safri memberikan pernyataan terkait solusi kebersihan di Tana Toraja. Menurutnya, khusus untuk kebersihan ada Indonesian Waste Platform yang akan ikut membantu menyinergikan kampanye kebersihan di Tana Toraja, khususnya Rantau Palopo.

“Berikutnya kaitan dengan hotel-hotel, kami sarankan adanya standar dari hotel. Toraja ini kami anggap dari sisi kebudayaan sangat luar biasa sertifikasi atau standarisasi kebersihan seterusnya bisa dikontrol oleh pemerintah, jangan sampai kita sudah setengah mati mempromosikan namun tidak diperhatikan”. jelas Deputi Safri.

Sebelum menutup rapat Deputi Safri menegaskan perencanaan pembangunan Tana Toraja ke depannya harus benar-benar bersinergi dengan pembangunan yang lain. “Kami harapkan pada para tokoh masyarakat Toraja untuk ikut membantu memikirkan pembangunan ini, karena memang ini tugas kita bersama dengan mempercepat pembangunan pariwisata Tanah Toraja”, pungkasnya.