Penyelesaian Kontruksi Tol Cisumdawu Masih Terkendala Pembebasan Lahan
Marves-Jakarta, Pemerintah menghadapi sejumlah kendala dalam penyelesaian konstruksi tol Cisumdawu. Di antaranya, kendala pembebasan lahan pada seksi 1 hingga 3, serta keterlambatan dalam pembangunan fasos/fasum pengganti.
Hal itu seperti terekam dalam rapat koordinasi virtual yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi membahas kemajuan pembangunan Tol Cisumdawu porsi pemerintah dan swasta, Senin (22-06-2020).
Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air, Kemenko Marves, Rahman Hidayat selaku pimpinan rapat mengatakan, kendala yang dihadapi dalam proses konstruksi menyebabkan adanya revisi pada rencana operasional Tol Cisumdawu.
“Karena hal ini telah dilakukan revisi rencana operasional Tol Cisumdawu,” kata Asdep Rahman.
Dalam rakor tersebut, Satuan Kerja dan PPK Jalan Bebas Hambatan melaporkan bahwa pembebasan lahan untuk seksi 1 telah mencapai 61.44%. Artinya -23,78% dari target awal sebesar 85.22%. Untuk target yang belum tercapai disebabkan oleh masalah pembebasan lahan pada Cileunyi Interchange yang memiliki bobot sebesar 39%, namun yang baru terselesaikan adalah sebesar 7%.
Sementara itu, kemajuan pembebasan lahan untuk seksi 2 telah mencapai 86.59%, atau -6,06% dari target 93,62%. Dikarenakan adanya bidang lahan yang belum bebas, sementara kedua kontrak untuk pengerjaan seksi 1 dan seksi 2 akan habis pada Desember 2020, maka akan dilakukan perpanjangan kontrak menjadi Desember 2021 untuk seksi 1 dan Juli 2021 untuk seksi 2. Selain itu, data baru dari PPK lahan, baru akan masuk pada bulan Agustus 2020
“Karenanya dibutuhkan dorongan kepada pihak PT. Citra Karya Jabar Toll (CKJT) untuk membayar SPP sesuai yang telah dijadwalkan dan juga dimohon kepada BPN Sumedang agar dapat mempercepat proses validasi dan konsinyasi dengan masyarakat pemilik lahan,” ucap Asdep Rahman.
Menanggapi laporan itu, BPN Sumedang memaparkan bahwa pembebasan lahan seksi 1 akan dilakukan proses pembayaran ganti rugi pada tanggal 23 – 25 Juni, yaitu untuk 53 bidang tanah di Desa Margaluyu dan 130 bidang di Desa Cilayung.
Selanjutnya, pada seksi 2 akan dilakukan pengumuman daftar nominatif untuk 73 berkas bangunan pada tanggal 23 Juni 2020 dan musyawarah bentuk ganti rugi untuk 47 bidang tanah pada 30 Juni 2020 di Desa Sinarmulya. Sementara untuk Desa Mulyasari proses musyawarah bentuk ganti rugi pada 59 bidang lahan akan dilakukan pada tanggal 1 Juli 2020. Konsinyasi untuk 8 bidang lahan akan dilakukan pada tanggal 23 Juni di Desa Margamukti.
“Musyawarah oleh BPN Sumedang dilakukan dengan metode door-to-door di mana warga akan didatangi satu persatu ke rumah masing-masing oleh petugas BPN dengan menggunakan APD. Metode pembayaran UGR dilakukan dengan membatasi maksimal 20 orang sehari yang dibagi dalam 4 shift, di mana 1 shift dapat diikuti oleh maskimal 5 orang. Untuk setiap pekerjaan tetap bisa dijalankan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan protokol COVID-19,” ucap Perwakilan BPN Sumedang.
Tol Cisumdawu Jadi Penopang Bandara Kertajati
Direktur Utama Bandara International Jawa Barat (BIJB Kertajati) Salahudin Rafi mengatakan, setidaknya ada tiga aspek yang akan membuat Bandara Kertajati bisa tumbuh. Yaitu, akses kereta api bandara, Bandara Husein Sastranegara tidak lagi beroperasi komersil dan pembangunan Tol Cisumdawu.
“Saat ini penumpang reguler di Bandara Kertajati belum sebanyak bandara lain. Kargo pada Desember mencapai 120 ton, pada Januari – Maret 2020 sudah ada jadwal penerbangan baru dari 20 flight sehari menjadi 34 sehari dari maskapai Air Asia, Lion, dan Malaysian Airlines,” kata Salahudin.
Salahudin mengatakan, pada tahun ini telah dikeluarkan keputusan Menteri Agama untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai embarkasi jamaah haji. Namun, sejak covid-19 melanda Indonesia, sampai saat ini belum ada penerbangan.
Saat ini, lanjut Salahudin, pihak BIJB sedang melakukan review Master Plan Aerocity serta sudah dilakukan rapat dengan Bappeda untuk membahasa pendanaan konektivitas aerocity ke bandara, cargo village, dan logistic hub.
“Saat ini sedang dilakukan tender untuk pembangunan hotel bintang 3-5, cargo village, apartement, dan premium outlet. BIJB akan menyesuaikan Master Plan pembangunan dengan jadwal pembebasan tanah, sehingga ketika tol sudah terkoneksi maka aerocity juga sudah siap. Jika kondisi ini tercapai maka Bandara Kertajati akan memiliki passenger movement 6.5 juta/tahun,” kata Salahudin.
Bagian Humas-Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi