Peranan Ibu Sangat Penting dalam Giatkan Gerakan Indonesia Bersih
Marves-Bandung, Ketua Bidang IV Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Indonesia Maju Ibu Devi Luhut B. Pandjaitan mengadakan Sosialisasi Lingkungan Bersih dan Sanitasi di Bandung, Provinsi Jawa Barat. Sosialisasi dihadiri oleh perkumpulan Ibu Persit dari Provinsi Jawa Barat dan sekitarnya.
“Bahwa kepedulian terhadap lingkungan bersih dimulai dari rumah dan diri kita sendiri. Oleh karena itu, peran ibu-ibu itu sangat penting adanya,” jelas Ibu Devi saat pembukaan acara (27/02/2020).
Menyapa para peserta yang hadir, Ibu Devi memberikan pernyataan mengenai apa itu lingkungan bersih. “Yaitu laut bebas sampah, hutan yang sehat, udara bebas polusi, sanitasi yang baik dan ekosistem yang berjalan dengan baik,” ujarnya.
Namun dengan kondisi nyatanya, seperti yang terdapat dalam paparan bahwa kini sungai-sungai sudah dipenuhi oleh sampah, udara Kota Jakarta yang sudah tercemar yang berdampak bagi kesehatan, pembukaan lahan serta terjadinya kebakaran hutan luas serta kondisi sanitasi yang tidak baik oleh masyarakat Indonesia.
Melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mencatat bahwa pada tahun 2018, indeks data mengenai timbunan sampah berdasarkan sumbernya yaitu angkat tertinggi bersumber dari limbah rumah tangga berjumlah 62%.
“Nah dalam jangka waktu panjang plastik-plastik ini akan terdegradasi menjadi partikel kecil yaitu microplastic dan tidak sengaja akan dimakan oleh plankton atau ikan, dan ikan akan kita konsumsi. Ibu-ibu juga tahu bahwa ditemukan sampah plastik dalam perut paus mati di Wakatobi sebanyak 5,9 kg,” tambah Ibu Devi.
Permasalahan ini tentu sangat memprihatinkan, oleh karena itu Ibu Devi dengan tegas dan mengajak para Ibu Persit yang hadir dalam acara untuk menjadi agen perubahan dan mulai bergerak aktif dalam menggiatkan salah satu program Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yaitu Gerakan Indonesia Bersih.
Sebagai informasi bahwa dalam Bidang IV OASE ini, bidang Lingkungan Bersih dan Sanitasi merupakan salah satu usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, juga dengan kata lain menyehatkan lingkungan hidup manusia terutama lingkungan fisik meliputi tanah, air dan udara.
“Yang bisa kita lakukan adalah 3R meliputi recycle atau mendaur ulang, reduce atau mengurangi pemakaian dan reuse yaitu pemakaian kembali,” ujar Ibu Devi.
Terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengurangi sampah plastik yaitu kurangi plastik pembungkus makanan, tempatkan makanan di wadah berbahan kaca, menggunakan kotakan makan yang dapat digunakan kembali, membawa kantong belanja sendiri ke pasar atau supermarket, menggunakan botol minum yang dapat dipakai kembali, tidak menggunakan peralatan makan sekali pakai dengan berbahan dasar plastik, menggunakan sedotan berbahan dasar metal, singkong atau bambu dan banyak hal lainnya.
“Jadi memang ada banyak sekali hal yang dapat kita lakukan iya ibu-ibu. Mari menjadi masyarakat yang tidak boros, semu serba secukupnya dan kita pun memakainya dengan bijak. Bersama-sama kita pasti bisa jadikan Indonesia bersih,” tutup Ibu Devi.
Turut hadir pula sebagai pembicara Kepala Bidang Jejaring Inovasi Pariwisata Bahari Deputi Bidang Koordinasi SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Edi Susilo. “Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan. Setiap orang di antara kita berhak menjadi agenda perubahan untuk Gerakan Indonesia Bersih ini,” ungkap Kabid Edi dalam paparannya.