Perkuat Kerja Sama Indonesia – UE Melalui “EU-Indonesia 4th High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues”

Perkuat Kerja Sama Indonesia – UE Melalui “EU-Indonesia 4th High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues”

Marves - Jawa Barat, Dalam rangka meningkatkan kerja sama antara Indonesia – Uni Eropa (UE) dalam bidang perikanan dan kemaritiman, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan “EU-Indonesia 4th High Level Dialogue on Fisheries and Maritime Issues”, Senin (10-10-2022).  Acara ini dipimin langsung oleh Deputi Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves, Jodi Mahardi.

“Kerja sama antara Indonesia dan UE ini bukan hal yang baru, sebab kami telah berbagi beberapa kepentingan bersama di masa lalu dan berhasil bergerak maju bersama. Oleh sebab itu, diharapkan melalui Dialog ini, kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak dan seluruh dunia,”  kata Deputi Jodi membuka acara, Senin (10-10-2022)

Selanjutnya, dalam kerja sama ini, Deputi Jodi memaparkan adapun beberapa isu-isu prioritas antara lain mengenai Indian Ocean Tuna Commission, Western and Central Pacific Fisheries Commission, Ocean and Climate Change dan Biological Diversity of Areas Beyond National Jurisdiction (BBNJ).

“Menyusul isu-isu tersebut, kami memiliki potensi rencana masa depan yang akan berdampak positif bagi kedua Negara (Indonesia-UE). Kami berharap dapat bekerja sama di Sektor Perlindungan Laut, Peningkatan kerja sama dalam isu-isu ekonomi biru (blue economy), Strategi panen dan batas tangkapan untuk perikanan Tuna, Penetapan peraturan perlindungan hiu (shark measure), Kerja sama dalam berbagai program perlindungan ekosistem laut, Blue Carbon Research, Menangani masalah Illegal, Unreported, and Unregulated Fishing (IUUF) serta Diskusi lebih lanjut tentang isu Perubahan Awak Kapal, terutama yang berkaitan dengan pelaut,” paparnya.

Selain hal-hal kerja sama tersebut, lanjut Deputi Jodi, ada beberapa hal yang perlu menjadi bahan diskusi seperti pemerintah Indonesia juga mendorong UE untuk mengambil pendekatan dengan kriteria universal terkait keberlanjutan. Diketahui bahwa Indonesia adalah negara pertama dan satu-satunya yang sertifikasi legalitas kayu dan jaminan keberlanjutannya (SVLK) diakui oleh UE hingga mengenai pertimbangan kemungkinan UE meliberalisasi 525 jalur tarif produk perikanan.

“Seperti kita ketahui bersama, Indonesia dan UE memiliki sejarah kerja sama yang panjang di bidang kelautan dan perikanan. Kami terus percaya pada komitmen UE untuk kemitraan dan kerja sama di Indo Pasifik. Beberapa komitmen UE yang dapat kita lihat sejauh ini seperti di antaranya bahwa UE memiliki Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (PCA) dengan sebagian besar negara di kawasan Indo Pasifik,” ujarnya.

“Dengan demikian, untuk melanjutkan sudut pandang yang sama, pelaksanaan HLD ke-4 merupakan cara yang sangat baik untuk menyamakan perspektif dan saling pengertian antara Indonesia dan UE. Saya yakin bersama-sama, kita akan dapat memperkaya diskusi dan kerja sama yang berwawasan ke depan dan saling menguntungkan antara Indonesia dan UE melalui Dialog ini. Saya menantikan dampak positif dari penyelesaian masalah kelautan dan perikanan yang saat ini terjadi di Indonesia dan UE," pungkas Deputi Jodi.

Menambahkan Deputi Jodi, Asisten Deputi (Asdep) Hukum dan Perjanjian Maritim Kemenko Marves Radian Nurcahyo yang hadir sebagai Co-Chair di lokasi mengungkapkan bahwa dialog hari ini mencerminkan pentingnya isu terkait laut baik bagi Indonesia maupun UE.

“Laut kita menyediakan sumber makanan global yang besar, mendorong pembangunan ekonomi dan melindungi kesehatan manusia. Harapan saya Dialog hari ini dapat membuka berbagai peluang bagi Indonesia dan UE untuk bekerja sama dan lebih dekat di bidang kelautan dan perikanan, membuka lebih banyak akses produk perikanan berkelanjutan Indonesia ke pasar UE, serta kerja sama konkrit lainnya,” ujar Asdep Radian.

Oleh sebab itu, dengan adanya pertemuan ini dan dengan keragaman kerja sama yang telah dilakukan antara Indonesia dan UE, Asdep Radian mengungkapkan bahwa pemerintah berharap Indonesia dan UE dapat bekerja sama dengan semakin baik ke depannya dan juga berkomitmen untuk melanjutkan kerjasama untuk Dialog berikutnya.

Selain Deputi Jodi dan Asdep Radian, dialog ini dihadiri juga oleh pejabat lainnya seperti di antaranya Director-General and Directorate-General for Maritime Affairs and Fisheries, European Commission. Charlina Vitcheva, serta beberapa perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian PErdagangan, dan beberapa pejabat terkait lainnya.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

No.SP-323/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2022