Perkuat Program Rehabilitas Mangrove, Kemenko Marves Ikuti Festival Mangrove Sidoarjo

Perkuat Program Rehabilitas Mangrove, Kemenko Marves Ikuti Festival Mangrove Sidoarjo

Marves - Sidoarjo, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti mengikuti sekaligus memberikan sambutan dalam rangkaian kegiatan Festival Mangrove Jawa Timur ke III di Pulau Lusi dan Wisata Bahari Tlocor, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Minggu, 29-01-2023).

Kegiatan Festival Mangrove ini sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan semangat dan dukungan pemerintah daerah, kelompok masyarakat dan para pihak terkait lainnya atas upaya pelestarian dan pengelolaan ekosistem mangrove di Jawa Timur.
 
“Program rehabilitasi mangrove tidak hanya menanam, tapi juga mempertahankan (konservasi). Indonesia berperan penting dalam memberikan kontribusi iklim global. Luas mangrove Indonesia adalah 23% dari mangrove dunia, dan 65% di ASEAN, dan sekitar 50% kawasan mangrove di Pulau Jawa berada di provinsi Jawa Timur. Hal ini menjadikan Jawa Timur memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga dan melindungi pulau Jawa dari dampak perubahan iklim,” jelas Deputi Nani.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, didampingi Deputi Nani, dan Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor memimpin langsung penanaman 1.000 bibit mangrove dan bibit pohon produktif serta pelepasliaran burung air dan biota air berupa ikan dan udang sejumlah 23 ribu ekor di Pulau Lusi.

Gubernur Khofifah mengatakan, “Festival Mangrove merupakan salah satu upaya membangun sinergi hulu hilir yang lebih luas dalam menjaga ekosistem mangrove. Hal ini karena ekosistem mangrove telah memberikan kemanfaatan baik dari sisi ekologi, ekonomi, dan sosial bagi masyarakat pesisir,” ucapnya.
 
“Penanaman hutan mangrove merupakan ikhitiar Pemprov Jatim dalam menanggulangi perubahan iklim yang nyata, sedekah oksigen merupakan hal yang sangat perlu untuk dilakukan dan diharapkan bisa menjadi amal jariyah untuk masyarakat Jawa Timur,” tambahnya.

“Jawa Timur menjadi provinsi yang unggul dan meraih banyak penghargaan baik nasional dan internasional untuk bidang lingkungan hidup. Program kampung iklim berjalan dan terkelola dengan baik, begitu pula dengan program-program lingkungan lainnya. Hal ini perlu ditiru oleh pemerintah provinsi lainnya," tambah Deputi Nani.

Program rehabilitasi mangrove ini merupakan arahan Presiden RI yang mengetahui manfaat besar mangrove untuk memproteksi lahan, mencegah abrasi, mampu menyerap karbon, dan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat melalui silvofisheries, produk turunan, dan eko-edu-wisata. Untuk itu, program rehabilitasi mangrove tidak hanya menanam, tapi juga konservasi.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, Gubernur Jatim turut menyerahkan SK Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) kepada OPD Prov. Jatim (Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Prov. Jatim, perwakilan BPDASRH KLHK, Lantamal V Surabaya, Akademisi dari Universitas Airlangga, dan masyarakat penggiat mangrove.

Turut hadir dalam Festival Mangrove ke-3 ini Jajaran Pemprov Jawa Timur, Pemda Sidoarjo, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, akademisi, penggiat lingkungan, organisasi, dan tokoh masyarakat, serta para anggota Pramuka.

Biro Komunikasi

Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi

No.SP-10/HUM/ROKOM/SET.MARVES/I/2023