Perlu Ada Master Plan Pembangunan Anambas
Anambas – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman diwakili Asisten Deputi Infrastruktur Bidang Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Rahman Hidayat memimpin Tim Lintas Kementerian dan pemerintah daerah Kabupaten Anambas dalam FGD Pembangunan Infrastruktur Perikanan dan Pariwisata Anambas, Senin (06/03/2017).
Bupati Anambas Abdul Haris menyatakan bahwa Kepulauan Anambas dapat menjadi wisata bahari yang tak kalah menarik dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Namun untuk mewujudkannya, banyak hal yang perlu dilakukan pemerintah setempat dan pusat, salah satunya sarana dan prasarana.
“Jadi kita mengangkat Anambas ini dari sisi pariwisatanya, karena potensi pariwisata bahari Anambas luar biasa” kata Abdul. Abdul berharap agar pemerintah pusat mau memberikan bantuan, khususnya di sarana dan prasarana. “Hari ini yang kita tunggu adalah dorongan pemerintah pusat dan provinsi berupa sarana dan prasarana penunjang, transportasi terutama sekali antar moda. Alhamdulillah oleh Menteri Perhubungan bandara Letung kemarin sudah diresmikan secara ofisional. Kita berharap kedepan bendara itu bisa betul-betul efektif menjawab persoalan transportasi udara untuk para wisatawan,” ujarnya.
“Tentunya tidak selesai dari bandaranya saja, karena kepulauan Anambas ini adalah pulau-pulau kecil yang terdiri dari 255 pulau. Pulau ke pulau itu harus ada antar modanya, dan ini yang kita minta kepada pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan, bagaimana untuk menyediakan antar moda tersebut, bagaimana supaya wisatawan ini merasa nyaman untuk menikmati pulau-pulau yang ada di kabupaten ini,” tambahnya.
Menanggapi sarana dan prasarana tersebut, Asisten Deputi Infrastruktur Pelayanan Perikanan dan Pariwisata Kementerian Bidang Kemaritiman Rahman Hidayat mengungkapkan, perlu adanya master plan atau perencanaan secara integrasi terlebih dahulu sebelum apa saja yang kurang diwujudkan di Kepulauan Anambas.
“Kalau di sini kan semuanya belum ada perencanaan dan integrasi, master plan belum ada di sini. Jadi solusinya harus dimulai dari master plan dulu, mau bagaimana ke depannya ini, jadi bukan hanya misal jalan kurang, air kurang, listrik kurang, ya semuanya kurang kalau tidak ada master plannya,” ujar Rahman.
Oleh sebab itu, lanjut Rahman, harus ada perencanaan yang terintegrasi dulu, yakni membuat master plan dulu, kemudian sistem konektivitas antar pulau bagaimana yang mau dibangun, dan kemudian nanti aksesibilitasnya di masing-masing pulau. “Jadi harus bikin rencana detailnya dulu, jangan tiba-tiba minta ini itu, jika belum ada perencanaan detail,” tegasnya.
Rahman menegaskan dalam master plan akan tergambar dengan jelas potensi pariwisata Anambas, pengembangan industri perikanan, transportasi antar pulau serta keamanan pulau mengingat lokasinya yang berbatasan dengan Laut Tiongkok Selatan.
[caption id="attachment_8387" align="alignnone" width="300"] Asdep Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Rahman Hidayat meninjau keramba ikan kerapu dan napoleon di Kepulauan Anambas. - Dok.Humas Maritim[/caption]
Diketahui, kapal angkutan umum cepat atau sejenis kapal feri dari Tanjung Pinang-Batam ke Anambas hanya berkisar 2- 3 kapal saja, itu pun milik pengusaha pelayaran rakyat dan sisanya beberapa kapal kecil seperti Bukit Raya, Rawit, dan lain sebagainya. Belum menjadi solusi masalah transportasi Anambas Apalagi, Pulau Anambas terletak di Laut Tiongkok Selatan, sehingga menghadapi 3 musim yang ekstrim yakni musim utara, musim barat, dan musim selatan, akibatnya ketenangan air laut hanya berkisar 4-6 bulan saja, selebihnya mesti berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu. Sehingga memang pemerintah pusat harus lebih memperhatikan potensi dan posisi strategis Anambas untuk pengembangannya lebih lanjut. ***
Diketahui, kapal angkutan umum cepat atau sejenis kapal feri dari Tanjung Pinang-Batam ke Anambas hanya berkisar 2- 3 kapal saja, itu pun milik pengusaha pelayaran rakyat dan sisanya beberapa kapal kecil seperti Bukit Raya, Rawit, dan lain sebagainya. Belum menjadi solusi masalah transportasi Anambas Apalagi, Pulau Anambas terletak di Laut Tiongkok Selatan, sehingga menghadapi 3 musim yang ekstrim yakni musim utara, musim barat, dan musim selatan, akibatnya ketenangan air laut hanya berkisar 4-6 bulan saja, selebihnya mesti berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu. Sehingga memang pemerintah pusat harus lebih memperhatikan potensi dan posisi strategis Anambas untuk pengembangannya lebih lanjut. ***