Perlu Adanya Depo-depo Bantuan di Titik Rawan Bencana

Perlu Adanya Depo-depo Bantuan di Titik Rawan Bencana
Maritim - Wilayah Indonesia yang luas dan terletak di garis katulistiwa serta berada di dua benua dan dua samudera, tentu memiliki kekayaan dan keunggulan alam yang sangat luar biasa. Letak Indonesia ini tidak dapat memungkiri dengan kondisi geografis dan geologis serta hidrologis yang dimiliki oleh Indonesia yang rawan terhadap bencana. Bencana yang berkaitan dengan kemaritiman di Indonesia dapat dibagi dua kelompok yaitu terjadi secara alami (natural disaster, contoh tsunami) dan yang lainnya akibat aktivitas manusia (man-made disaster, contol oil spill). Hal ini dipaparkan oleh Deputi II bidang Sumberdaya Alam dan Jasa, Agung Kuswandono. “Pertemuan ini dengan melibatkan koordinasi lintas sektor ini membahas tentang penanganan bencana alam dan bencana yang disebabkan kelalaian manusia di bidang laut. Untuk itu diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak yang biasa menangani bencana, seperti BNPB, BMKG dan lainnya,” kata Agung Kuswandono saat membuka Rapat Koordinasi dan Sinergi Pengelolaan Kebencanaan Maritim dan Rehabilitasi Kawasan Pesisir dan Laut, di Hotel Padma, Bandung, Selasa (29/3). Menurut Agung, bahwa dalam penanganan bencana perlu dibangun depo-depo di beberapa titik rawan bencana yang ditetapkan BNPB. “BNPB berdasarkan perundang-undangan ditugaskan merumuskan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan penanggulangan bencana yang menetapkan 136 titik lokasi rawan bencana. Nah saya lihat disana perlu dibangun sebuah depo-depo bantuan dalam penanganan bencana agar bisa cepat dan terkoordinasi,” tutupnya. (Glh/Arp)