Pertemuan Pembukaan Proyek ODA tentang “Pembentukan Pusat Pelatihan Teknologi Laut dan Perikanan Terpadu dan Peningkatan Kapasitas di Indonesia”
Marves - Jakarta, Pertemuan pembuka Proyek Official Development Assistance (ODA) bertajuk “Pembentukan Pusat Pelatihan Teknologi Laut dan Perikanan Terpadu dan Peningkatan Kapasitas di Indonesia” dilaksanakan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada tanggal 22 November 2023. Pertemuan tersebut dihadiri oleh total peserta sebanyak 35 orang yang berasal dari beberapa instansi dan universitas seperti Kemenko Marves, BPPSDM-KP KKP, BRIN, Kemenlu, Bappenas, ITB, IPB, UNHAS, UNDIP, dan UNUD. Proyek ODA ini menyusul suksesnya proyek ODA Cirebon yang selesai pada bulan Agustus 2023. Proyek yang dijadwalkan pada tahun 2023 hingga 2028 inibertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi kelautan dan perikanan melalui pendirian pusat pelatihan terpadu dan program pengembangan tenaga ahlii Magister dan Doktor.
Pada pertemuan tersebut, diadakan diskusi aktif mengenai garis besar proyek tersebut dan pelaksanaannya. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Moch. Firman Hidayat, secara singkat menyampaikan dua tujuan utama proyek ini yaitu, membangun pusat pelatihan terpadu dan mengembangkan program untuk meningkatkan keterampilan di bidang kelautan dan perikanan. Dr. Rudi Alek selaku Sekretaris BPPSDM-KP,KKP turut hadir dan memberikan sambutan pada pembukaan acara. “Kami menyambut baik kemitraan ini, selaras dengan transformasi organisasi kami. Dengan gembira saya umumkan bahwa Pusat Pelatihan Teknologi Perikanan Laut di Ancol-Jakarta akan segera dibuka,” ujar Rudi Alek.
Dr. Park Hansan, selaku Manajer Proyek ODA sekaligus Direktur Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC), memaparkan rincian proyek ODA dalam pertemuan tersebut. Beliau menyampaikan informasi terkait latar belakang proyek, menekankan fokus pada pengembangan sumber daya manusia di bidang kelautan dan perikanan, gambaran umum proyek, kemajuan proyek, serta rencana dan jadwal proyek ODA. Perwakilan dari beberapa institusi dan universitas yang terlibat dalam proyek juga hadirdalam pertemuan ini dengan pembahasan mengenai garis besar dan pelaksanaan proyek ke depan, serta masukan dan saran untuk kegiatan mendatang.
Selama kurun waktu enam tahun, proyek ini diharapkan dapat memberikan dampak yang bermanfaat dalam rangka mendukung peningkatan kapasitas sumber daya manusia sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Hal ini sejalan dengan Visi Emas Indonesia 2045, yang menekankan peran negara sebagai poros maritim global dan menekankan pentingnya penguatan kapasitas sumber daya manusia. Proyek ini merupakan komitmen untuk membina keahlian, mendorong inovasi, dan mendorong Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah di bidang kelautan dan perikanan.
Judul Proyek :
Pembentukan Pusat Pelatihan Teknologi Perikanan Laut Terpadu dan Peningkatan Kapasitas di Indonesia
Durasi Proyek :
2023 - 2028 (Total 6 Tahun)
Lembaga pengadaan :
Korea Institute Ocean Science and Technology (KIOST), Pukyong National University
Institusi dan Stakeholder :
Korea-Indonesia MTCRC, Kemenko Marves, BPPSDM-KP KKP, BRIN, ITB, IPB, UGM, UNDIP, UNHAS, UNUD, UNPATTI, dan Pukyong National University serta beberapa Perguruan Tinggi Korea lainnya.
Tujuan :
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan Indonesia melalui pendirian pusat pelatihan perikanan laut terpadu dan program tenaga ahli tingkat magister/doktor dalam rangka mengurangi kerusakan akibat bencana pesisir akibat perubahan iklim dan aktivitas manusia, serta memanfaatkan laut secara berkelanjutan.
Objektif yang diharapkan :
1. Membuat Pusat Pelatihan yang berfungsi dengan baik dengan memiliki ukuran dan peralatan yang cukup, termasuk perahu, untuk menyelenggarakan berbagai jenis kursus pelatihan lapangan.
2. Mengembangkan dan menjalankan Program Peningkatan Kapasitas yang sesuai dengan berbagai topik dan sasaran di Indonesia.
Hasil yang diharapkan :
- Sebanyak 1200 peserta pelatihan dalam 60 sesi pelatihan (10 pelatihan/tahun)
- 120 beasiswa gelar master
- 8 beasiswa doktoral
- 5 research boat dan 10 survey equipment
Korea-Indonesia Marine Technology Cooperation Research Center (MTCRC) merupakan Pusat Penelitian di bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan antara Korea dan Indonesia, berdasarkan Memorandum of Understanding (MoU) dan Implementing Arrangement (IA) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik Korea, dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Republik Indonesia. Didirikan pada tanggal 14 September 2018, di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB) Cirebon, dioperasikan oleh Korea Institute of Ocean Science and Technology (KIOST) dan ITB. MTCRC berfungsi sebagai platform kolaborasi untuk penelitian bersama dan peningkatan kapasitas guna memperkuat dan mempromosikan kerja sama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan antara kedua negara.
No.SP-289/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XI/2023
Biro Komunikasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi