Program Rehabilitasi Mangrove Menjadi Aksi Konkrit Pengendalian Perubahan Iklim

Program Rehabilitasi Mangrove Menjadi Aksi Konkrit Pengendalian Perubahan Iklim

Marves - Tangerang, Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Dunia, Hari Konservasi Alam, Peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78, serta Hari Maritim Nasional ke-59, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bekerja sama dengan Pemprov Banten, Pemkab Tangerang, Kemenko PMK, BPDAS Citarum Ciliwung, PT PLN, PT Bukit Asam, PT Pelindo, PT Trimegah Bangun Persada, dan PT Nestle lakukan Aksi Penanaman Mangrove, pelepasliaran Belangkas dan aksi sosial yang mengikutsertakan siswa SD dan SMP pada Kamis (31/08/2033). 

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan (PLK) Kemenko Marves, Nani Hendiarti memberi sambutan pembukaan pada acara Aksi Penanaman Mangrove bersama . Deputi Nani menjelaskan pentingnya aksi menanam mangrove ini terlaksanakan karena adanya keresahan atas 60% dari total keseluruhan penduduk Indonesia tinggal di pesisir dan rentan terkena bencana alam dan juga perubahan iklim. Maka dari itu, atas kegiatan penanaman mangrove ini diharapkan dapat terbentuknya benteng pesisir Indonesia yang sekaligus menjadi aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

"Hal itu juga yang sangat di apresiasi bukan hanya dari nasional namun juga global karena program rehabilitasi mangrove 600.000 hektar merupakan yang terbesar di dunia. Untuk itu, perlu dilakukan bersama karena program rehabilitasi tidak hanya menanam namun juga memelihara, yang sudah bagus, tidak boleh dirusak karena kontribusinya besar sekali untuk dunia dan juga memiliki nilai ekonomi," ujar Deputi Nani. 

Deputi Nani hadir bersama Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenko Marves, Ibu Devi Pandjaitan, beserta Ketua dan anggota DWP yang mendukung dan membantu menyukseskan program TJSL Mangrove. 

"Dalam pelaksanaan program mangrove peran ibu-ibu sangat besar mulai dari penyiapan, pemeliharaan bibit, penanaman, dan menumbuhkan nilai ekonomi dari produk turunannya. Hal ini bisa menambah pendapatan keluarga. Bibit yang diberikan perlu dijaga, karena dengan memelihara pohon kita turut berkontribusi memelihara bumi kita," jelas Deputi Nani dalam sambutannya.

Deputi Nani berpesan untuk terus mengembangkan program menanam mangrove dimana tidak berhenti pada penanaman namun merencanakan upaya strategis dan inovasi sehingga aksi penanaman juga dilakukan pada jenis pohon selain mangrove. 

"Apa yang sudah dilakukan jika dijaga dengan baik, inginnya target pertumbuhan yang sudah ditanam bisa diatas 70%, hal inilah yang perlu dijaga bersama, karena merupakan kontribusi kita untuk generasi mendatang. Literasi kepada masyarakat seperti yang dilakukan hari ini perlu terus dijaga dan dilakukan secara rutin bersama,“ tutup Deputi Nani.

Bibit mangrove sebanyak 15.000 batang yang merupakan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ditanam pada lahan seluas 3 (tiga) hektar di kawasan Ketapang Urban Aquaculture, Banten. Kepala Dinas Lingkungan dan Kehutanan (Kadis LHK) Provinsi Banten Wawan Gunawan, juga hadir dan mengutarakan harapannya terhadap perkembangan ekonomi masyarakat pesisir terutama green economy.

"Kegiatan pada hari ini diharapkan berdampak terhadap pembangunan ekonomi masyarakat pesisir berbasis pelestarian lingkungan atau green economy dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," ujar Kadis Wawan Gunawan.

Perwakilan Kemenko PMK, KKP, BRGM, dan DWP Kemenko Marves yang juga ikut serta pada rangkaian kegiatan diperkenalkan dengan Produk UMKM masyarakat setempat guna meningkatkan nilai perekonomian masyarakat.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Sekretaris Kemenko Marves Ayodhia G. L. Kalake, Penasihat Khusus Menko Marves Bidang Pertahanan dan Keamanan Marsetio, Direktur RPDM Ditjen PDSRH KLHK. serta Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch. Marsyal Rasyid.

No.SP-185/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VIII/2023

Biro Komunikasi

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi