Rakor di Toba, Menko Luhut Bahas Perkembangan Danau Toba dan Borobudur
Maritim – Toba, "Pertumbuhan kunjungan turis internasional di Indonesia naik hampir empat kali lipat ", ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Pengarah Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Badan Otorita Borobudur (BOB) di Laguboti, Toba Samosir, Rabu (10/01). Menko Luhut menjelaskan berbagai progres Indonesia, yakni pertumbuhan turis asing di Indonesia hampir 4 (empat) kali lebih besar dibandingkan dari ASEAN. Di Indonesia tumbuh sebesar 25,68% (periode Januari-Agustus 2017), sedangkan ASEAN 7%. Rakor juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Nurhajizah Marpaung, serta para bupati yang terkait dengan danau Toba.
Dalam rakor ini, Menko Luhut juga menjelaskan mengenai pertumbuhan ekonomi dunia di mana Indonesia mempunyai kontribusi yang sangat signifikan. “Indonesia merupakan salah satu mesin pertumbuhan ekonomi dunia, dengan kontribusi 2,5% ke pertumbuhan ekonomi dunia. Dalam 3 tahun ke depan, diperkirakan ekonomi global yang sekarang sebesar USD 75 triliun akan tumbuh lagi sebesar USD 6.5 triliun,” kata Menko Luhut.
Sebagai negara yang berperan dalam pertumbuhan ekonomi global Menko Luhut mengungkapkan perlunya negara lain investasi di Indonesia, hal itu di antaranya mengingat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang stabil dalam sepuluh terakhir ini dan diperkirakan akan menjadi negara ekonomi terbesar kelima di dunia pada tahun 2030.
“Selain itu, kecenderungan investasi di Indonesia bisa dilihat untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia paling banyak kedua setelah Singapura. Investasi di Indonesia mencapai ~$3 miliar (sampai Agustus 2017), lebih dari 2 kali lipat daripada tahun - tahun sebelumnya, antara 2012 – 2017, 244 perusahaan menyelesaikan 381 kontrak. Investor akan meningkatkan investasinya lebih dari 10%, serta 50% investor asing menilai Indonesia lebih menarik daripada negara-negara Asia yang lain,” papar Menko Luhut.
“Dalam pertumbuhan kawasan itu, kami meningkatkan pengembangan beberapa destinasi wisata, yakni pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas, salah satunya Kawasan Pariwisata Danau Toba, dan selain itu juga termasuk di dalamnya Badan Otorita Borobudur (BOB),” ungkapnya. Saat ini, lanjut Menko Luhut, baik Kawasan Pariwisata Danau Toba maupun BOB masih terus dalam proses pengembangan. Untuk itu, Menko Luhut terus berkoordinasi dengan Kementerian/ Lembaga terkait, seperti Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar terus memaksimalkan Bandara Silangit, yakni perlu tambahan kapasitas (2016: 153.135 penumpang), perlu pelebaran landas pacu. Kemudian Kementerian PUPR untuk segera memutuskan desain jembatan Tano Pongol.
Sementara untuk Badan Otorita Borobudur (BOB), Menko Luhut berharap segera ada perkembangan mengenai Kelengkapan organisasi BOB hingga Kepala Divisi segera ditindaklanjuti oleh Badan Pelaksana BOB. BOB perlu segera melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan di daerah [Borobudur – Yogyakarta, Solo – Sangiran, dan Semarang – Karimun Jawa], serta Percepatan penetapan status Lahan Otoritatif 50 ha sebagai aset BOB (proses tukar guling kawasan hutan).
Rapat koordinasi akan dilakukan secara berkala terkait progres pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten serta bentuk kerja sama dan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait.