Pengembangan Garam Farmasi Terhadap Industri Medis

Pengembangan Garam Farmasi Terhadap Industri Medis

Maritim - Surabaya,  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pengembangan Garam Farmasi terhadap Industri Medis bersama Kementerian Perindustrian, Kementerian Kesehatan, BPOM dan pelaku industri farmasi di Surabaya (17/4).

Garam yang dipergunakan dalam industri farmasi adalah garam dengan kualitas tertinggi yakni  dengan kadar NaCl > 99,5 %.   Garam farmasi merupakan bahan baku yang  digunakan antara lain sebagai bahan baku sediaan infus, produksi tablet, pelarut vaksin, sirup, oralit, cairan pencuci darah (hemodialisis).

PT. Kimia Farma sebagai salah satu pelaku industri farmasi telah berupaya melakukan pemenuhan kebutuhan garam farmasi melalui pabrik garam farmasi di Watudakon, Jombang, Jawa Timur. Pabrik garam farmasi yang merupakan pabrik bahan baku obat pertama di Indonesia mulai beroperasi pada 8 Desember 2016. Pabrik ini  dikembangkan bersama oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Kimia Farma.

Sayangnya kebutuhan garam farmasi di Indonesia masih belum dapat dipenuhi oleh pabrik garam dalam negeri, meskipun saat ini impor garam tidak bisa dihindari, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Agung Kuswandono optimis dimasa yang akan datang, dengan progress pengembangan industri garam terus secepat ini, target swasembada garam baik industri maupun konsumsi dapat tercapai sesuai rencana.***

[gallery size="full" ids="22071,22069,22072,22077"]
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi
Berita Terpopuler Marves

2022 © KEMENKO MARVES RI - Copyright All Rights Reserved