Rapat Tindak Lanjut Hasil Pertemuan High Level Dialogue on Investment Antara Indonesia dan Korea Selatan Membahas Kerjasama dan Investasi

Rapat Tindak Lanjut Hasil Pertemuan High Level Dialogue on Investment Antara Indonesia dan Korea Selatan Membahas Kerjasama dan Investasi

Marves - Bandung, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) telah menyelenggarakan Rapat Tindak Lanjut Hasil Pertemuan High Level Dialogue on Investment (HLDI) antara Republik Indonesia dan Republik Korea. Rapat yang berlangsung selama dua hari (22-23 Juni 2023) di Hotel Ayraduta Bandung dipimpin oleh Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi, Ferry Akbar Pasaribu.

Pertemuan bertujuan untuk menindaklanjuti hasil pertemuan HLDI (pada tanggal 23 Maret 2023 lalu di Seoul, Korea Selatan) yang tertuang dalam Record of Discussion. Hari pertama dimulai dengan koordinasi antar instansi pemerintah terkait perkembangan kebijakan dan perizinan kerja sama Indonesia-Korea Selatan dalam bidang Kesehatan, industri, Infrastruktur, dan Kemaritiman. Selain Kementerian/Lembaga pusat, pemerintah daerah turut serta menyampaikan kondisi dan peluang investasi di daerahnya yang melibatkan perusahaan Korea Selatan. 

Korea Selatan menjadi salah salah satu negara dengan nilai investasi terbanyak di Indonesia dengan total investasi sebesar US$1,66 miliar di tahun 2022. Asdep Ferry menyampaikan investasi Korea Selatan memiliki dampak yang baik bagi iklim bisnis dan perekonomian Indonesia. "Tidak hanya produksi dan pemasaran, Korea Selatan juga mendatangkan RnD-nya (Research and Development) ke Indonesia,  sehingga ada transfer teknologi dan pengetahuan. Ini peluang yang sangat baik bagi kita untuk belajar dan mengembangkan diri". 

Fasilitasi baik dari kemudahan perizinan maupun kepastian hukum menjadi penting dalam menjaga hubungan baik dan meningkatkan kerja sama Indonesia-Korea Selatan. "Pemerintah sangat mendukung investasi asing di Indonesia khususnya asal Korea Selatan dan berusaha menyelesaikan hambatan-hambatan yang dialami oleh investor guna percepatan investasi." ujar Asdep Ferry.

Sedangkan hari kedua, diskusi dilaksanakan secara intens antara Pemerintah Indonesia dengan perusahaan Korea Selatan, yaitu PT Hyundai Motors Indonesia, PT Lotte Chemical Indonesia, KCC Glass Indonesia, Samsung Electronics Indonesia, PT SKBIO Core Indonesia, dan PT Cheil Jedang Indonesia. One-on-on meeting dengan masing-masing perusahaan yang hadir dilakukan secara terpisah.

Diskusi membahas progress investasi, kendala yang dihadapi baik dari perizinan berusaha, kebijakan import, keringanan pajak serta ketersediaan bahan baku dan infrastruktur. Berkaitan dengan kendala perizinan dan kebijakan ditanggapi langsung oleh Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) selaku instansi yang menerbitkan perizinan berusaha serta Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku perumus kebijakan kemudahan perizinan berusaha dalam Undang-undang Cipta Kerja (UUCK).

No.SP-136/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VI/2023

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi