Rizal Ramli: Peran Mbak Mega Besar dalam Transisi Demokrasi 

Rizal Ramli: Peran Mbak Mega Besar dalam Transisi Demokrasi 
Maritim - Malam peluncuran buku, bertajuk 'Megawati dalam Catatan Wartawan, Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat' dihadiri oleh Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Acara ini juga menjadi ajang berkumpulnya para awak media senior dan para politisi senior negeri ini. Buku ini menceritakan bagaimana Megawati Soekarnoputri berperan besar dalam proses transisi demokrasi, dimana yang menulis adalah 22 wartawan yang meliput kegiatan Megawati Soekarnoputri pada periode 1992-1996. Menko Rizal Ramli nampak duduk di barisan depan bersama Megawati, Mendagri Tjahjo Kumolo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala BIN Sutiyoso, Menko Perekonomian Darmin Nasution, dan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono. Hadir pula mantan Wakil Presiden Boediono, Teten Masduki, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaefullah Yusuf, dan para petinggi kepolisian. Seusai acara sepanjang jalan menuju pulang Rizal Ramli dikerubungi awak media tentang kehadirannya  di acara peluncuran buku. Menurutnya peluncuran buku ini sangat bagus karena bersifat cair dan informal. "Acara ini bagus sekali. Sangat cair. Memang Mbak Mega peranannya besar di dalam proses transisi demokrasi," kata Rizal Ramli di Gedung Arsip Nasional No 111, Jalan Gajah Mada, Jakarta, Rabu (23/3) malam Mega didukung banyak elemen yang salah satunya mahasiswa dan kalangan pro demokrasi. "Bersama mahasiswa-mahasiswa dan kalangan pro demokrasi. Bagus," lanjutnya. Dalam acara ini juga Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri juga melakukan lelang buku. Lelang dilakukan ketika para penulis buku yakni sebanyak 22 wartawan mengusulkan, mencetak ulang buku tersebut untuk edisi yang berukuran lebih besar sehingga perlu ada pengumpulan dana. Undangan dari percetakan menyebutkan angka Rp 50 juta. Megawati berpikir sejenak dan mengatakan, "Saya tawarkan harga lelang Rp 2 miliar. Bagaimana kalau Rp2 miliar? Di sini banyak tamu-tamu yang hadir. Saya ingin para tamu patung-patungan saja, berapa kesanggupannya," katanya. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendro Priyono, menyebutkan angka Rp100 juta. Lalu dilanjutkan oleh  Menko Maritim Rizal Ramli, Mendagri Tjahjo Kumolo, dan Menseskab Pramono Anung juga menyebut angka Rp100 juta. Beberapa nama lain yang menyebutkan kesanggupannya menyumbang, antara lain, Kepala BIN Sutiyoso Rp 150 juta, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, pengusaha Yacob, pengusaha Trenggono, serta pengusaha Mooryati Soedibjo dan putrinya masing-masing Rp 100 juta. Akhirnya dana terkumpul sebesar Rp2,275 miliar yang akan digunakan untuk mencetak buku. (Maritim/Glh/Arp)