Sambut Hari Bumi Kemenko Maritim Siapkan "Combating Marine Debris"
Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman melalui Inpres Nomor 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Revolusi Mental telah ditunjuk menjadi Koordinator Gerakan Indonesia Bersih. Sebagai koordinator pada peringatan Hari Bumi tahun ini, Kemenko Maritim menyiapkan tema : "Combating Marine Debris". Hal ini disampaikan Deputi Bidang SDM, IPTEK dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin dalam Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan Hari Bumi di Kantor Kemenko Maritim (21/3/2017).
Safri mengatakan Hari Bumi yang sedianya diperingati pada tanggal 29 April 2017 akan melibatkan banyak instansi, termasuk Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, TNI AL, TNI AD, organisasi selam POSSI, Komunitas Bersih Nyok dan Komunitas-komunitas aktivis lingkungan lainnya. "Kegiatan ini bersifat nasional, saat ini kita sedang menyiapkan surat edaran kepada para gubernur agar tiap daerah melakukan kegiatan menyambut hari Bumi". Tema "Combating Marine Debris" dipilih karena sampah domestik yang dibuang ke sungai pada akhirnya menjadi sampah laut. "80% sampah laut berasal dari darat" Kata Safri, "Maka dari itu "Combating Marine Debris" juga berarti menangani sampah dari ujungnya, dari lingkungan domestik rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan dan laut".
Sebelumnya, Safri menjelaskan bila negara-negara sahabat siap berpartisipasi dalam event ini, diantaranya Kedubes Amerika Serikat, Kedubes Belgia dan Kedubes Denmark.
Survei Pluit
[caption id="attachment_8646" align="alignnone" width="300"] Survei Kebersihan Pluit (19/3/2017)[/caption]
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman telah melakukan survei kebersihan di kawasan Pluit sebagai persiapan menyambut Hari Bumi. Hal ini disampaikan Asisten Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan Maritim TB Haeru dikantornya (20/03/2017).TB Haeru menjelaskan survei lapangan merupakan langkah persiapan, masih banyak yang harus dilakukan dalam peringatan Hari Bumi 2017. “Kemenko Maritim mengundang dan melibatkan semua unsur pemerintah terkait, TNI, komunitas, juga Pengusaha.” Kata TB Haeru.
Kemenko Maritim merencanakan untuk memusatkan peringatan Hari Bumi di Jakarta, meskipun belum tentu di Pluit. Survei awal dilakukan di Pluit atas rekomendasi dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta. TB Haeru mengakui dirinya sangat terkejut, “Sampai speechless saya, disana sangat kotor, bau dan masyarakatpun buang kotoran juga disana. Apabila sampah di bersihkan, 2 hari kemudian juga pasti akan bertumpuk lagi. Dan yang harus dilakukan itu bukan hanya membersihkan tumpukan sampah yang ada, tetapi juga mengubah pola mindset masyarakatnya.”
TB Haeru membandingkan dengan survei sebelumnya di kawasan Kali Jodo yang diakuinya lebih bersih dan tertata rapi, namun Ia juga memahami kalau Pemda DKI belum tuntas melakukan penataan kawasan Pluit. Yang diketahuinya masih dalam tahap membuat bangunan baru untuk relokasi. “Mungkin akhir tahun atau awal tahun depan baru selesai dan dapat digunakan.” Jelasnya.
Hari Bumi
Untuk Hari Bumi Kemenko Maritim tidak ingin melakukan peringatan di Jakarta saja, tetapi dilaksanakan secara nasional di 34 Provinsi. TB Haeru menegaskan kegiatan di tiap-tiap daerah tidak perlu sama tetapi perlu dalam ‘semangat yang sama’ “Tiap-tiap daerah memiliki keunikannya masing-masing”
TB Haeru juga menjelaskan, langkah persiapan yang akan dilakukan meliputi himbauan kepada 34 Gubernur. Dilanjutkan kegiatan kolektif di DKI Jakarta melibatkan semua komponen masyarakat.
TB Haeru juga memberikan kisi-kisi mengenai event yang akan dilaksanakan “Pastinya acara-acara seremoni akan kecil dan sederhana saja. Yang penting aksi bersihnya. Nanti pada saat bersamaan itu pada titik-titik yang sudah di tentukan sudah ada pasukan bersih-bersihnya, mulai dari unsur TNI, akademisi, komunitas, pemerintahan, Termasuk kita akan undang PB. POSSI Karena nanti juga akan ada yang bersih-bersih ke pulau (Kep.Seribu -red). “ ***