Sesi Keempat Komite Bersama: Penguatan Kerjasama Indonesia-China dalam Konservasi Tanaman Obat
Marves - Haikou, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Republik Rakyat Tiongkok (NDRC) menyelenggarakan Sesi Keempat Komite Bersama Pusat Konservasi, Penelitian, dan Inovasi Tanaman Obat Indonesia-China (the Fourth Session of Joint Committee of Indonesia-China Base for Conservation, Research and Innovation of Medicinal Plants) digelar pada Jumat (23/8) di Kota Haikou, Provinsi Hainan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam upaya memperkuat kerjasama antara Indonesia dan China yang berfokus pada pengembangan penelitian dan inovasi di bidang tanaman obat, serta promosi konservasi lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Deputi Pengelolaan Lingkungan Dan Kehutanan, Nani Hendiarti menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang telah terjalin antara kedua negara dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan tanaman obat. “Pertemuan ini menandai momen penting dalam upaya bilateral kita untuk menyeleraskan konservasi lingkungan dengan penelitian dan inovasi ilmiah. Oleh karena itu, kita harus terus mengawal implementasinya dengan pendekatan yang serius dan berorientasi pada sasaran,” kata Deputi Nani.
Selama sesi tersebut, para peserta membahas berbagai topik penting, termasuk pengembangan teknologi baru untuk budidaya tanaman obat, konservasi habitat alami, serta inisiatif untuk meningkatkan pertukaran pengetahuan antara ilmuwan dan peneliti dari kedua negara. Sesi ini juga menghasilkan kesepakatan penting, yakni inisiatif yang mencakup penelitian bersama terhadap standar kualitas tanaman obat, penguatan pembelajaran bersama mengenai standar tanaman obat serta produk turunannya, dan penelitian kebijakan serta regulasi yang relevan. Inisiatif ini akan dilakukan dibawah perjanjian pelaksanaan yang akan dibahas lebih lanjut.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan China, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan industri tanaman obat di kedua negara. Para peserta optimis bahwa hasil dari pertemuan ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi konservasi dan pemanfaatan tanaman obat di masa depan.
Selain itu, sebagai bagian dari rangkaian tersebut, Deputi Nani bersama para delegasi Indonesia juga menghadiri Courtesy Meeting dengan para pimpinan tinggi dari Haikou Municipal Government yang dipimpin oleh Luo Zengbin, Member of the Provincial Standing Committee, Secretary of the CPC Haikou Municipal Party Committee.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral sekaligus mendiskusikan potensi kerjasama lebih lanjut di berbagai bidang. Deputi Nani memberikan apresiasi terhadap Kota Haikou dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan, serta dalam menjaga keindahan alam dan warisan budayanya. Lebih lanjut, pengelolaan sampah di Haikou, menjadi perhatian khusus. “Sistem inovatif zero waste yang diterapkan di Haikou, termasuk keterlibatan para ahli lingkungan dan program daur ulang yang komprehensif, dapat menjadi contoh berharga yang bisa diadaptasi di Indonesia,” ujar Deputi Nani.
Deputi Nani juga menyatakan bahwa pengembangan Haikou sebagai pusat perdagangan tanaman obat akan memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya bagi ekonomi lokal tetapi juga bagi kerjasama internasional di bidang kesehatan dan konservasi. “Kedua belah pihak sepakat bahwa kolaborasi ini akan membuka peluang baru bagi pengembangan industri tanaman obat yang berkelanjutan, serta memperkuat hubungan ekonomi dan ilmiah antara Indonesia dan China,” pungkas Deputi Nani.
Acara ini dihadiri oleh pejabat tinggi dari kedua negara. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Deputi Pengelolaan Lingkungan Dan Kehutanan, Nani Hendiarti, didampingi oleh Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Teknologi Kemenko Marves, Jona Widhagdo Putri, dan Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Kemenko Marves, serta dihadiri oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Institut Teknologi Del, akademisi, peneliti, serta Yayasan Satria Dharma Setia. Sedangkan delegasi RRT dipimpin oleh Mr. CHEN Shuai, Deputy Director General of the Department of International Cooperation of NDRC, serta dihadiri oleh Mr. Ding Hui sebagai Walikota Haikou, pemerintah lokal Kota Haikou, akademisi, dan perwakilan dari sektor swasta.
No.SP-249/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VIII/2024
Biro Komunikasi
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi