Setelah Swasembada Garam Konsumsi, Kemenko Maritim dukung Swasembada Garam Industri 2020
[Humas Maritim] Bipolo, Kemenko Maritim berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Sekretariat Kabinet, BPPT dan PT Garam melakukan kunjungan lapangan ke tambak garam Bipolo, NTT (25/08).
Kebutuhan garam nasional terus meningkat, khususnya kebutuhan garam industri. PT Garam sebagai BUMN garam menargetkan swasembada garam industri tahun 2020. Perluasan lahan tambak garam tak bisa dihindari. Tambak garam Bipolo seluas 385 ha di Nusa Tenggara Timur merupakan perluasan lahan PT Garam untuk memenuhi kebutuhan garam nasional.
“Saat ini produksi garam industri bersaing dengan garam industri dari luar negeri khususnya Australia, karena meskipun kita menggunakan metode membuat garam industrial grade yang sama dengan Australia produksi kita masih kurang” Kata Direktur PT Garam Ahmad Budiono. “Tapi untuk garam konsumsi, saat ini kita sudah swasembada”.
Deputi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menambahkan bahwa kunjungan lapangan ini dimaksudkan untuk meninjau produksi garam di luar Jawa dan Madura yang dikelola PT Garam. “Menuju swasembada garam nasional harus memanfaatkan potensi Nusa Tenggara Timur, saat ini kita masih membutuhkan 17.000 ha, padahal di Jawa dan Madura sudah sulit sekali menambah lahan baru”.
Ahmad Budiono menambahkan bahwa saat ini produksi garam nasional masih kurang untuk memenuhi kebutuhan nasional, tapi dengan dukungan Kemenko Maritim dan instansi-instansi terkait, diharapkan target swasembada garam industri 2020 dapat terwujud.