[Humas-Maritim]--KemenkoBidang Kemaritiman dan Ditjen IKP (Informasi dan Komunikasi Publik), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bekerja sama dengan Kemenko Bidang Kemaritiman, Media Indonesia, dan Universitas Ciputra menyelenggarakan Workshop Konten Informasi Digital (KIDi) Seri V, di Surabaya (8/9). Di dalam workshop tersebut peserta diberikan materi mengenai program prioritas pemerintah di bidang Kemaritiman. Secara spesifik, mewakili Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, Kemenko Kemaritiman, Asisten Deputi Industri Penunjang Infrastruktur, Firdausi Manti mengatakan pentingnya konektivitas di antarpulau. "Indonesia memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, agar terjadi pemerataan ekonomi dan peningkatan daya saing perlu dibangun infrastruktur yang bisa menghubungkan antarpulau tersebut," ujarnya di depan peserta. Salah satu yang saat ini gencar dilakukan oleh pemerintah, tambah Firdausi, adalah dengan membangun tol laut. Kemenko Kemaritiman dan Kominfo sengaja mengangkat topik ini agar masyarakat dapat memahami makna dan tujuan pemerintah membangun tol laut tersebut. Firdausi beralasan, bahwa masih banyak masyarakat yang membayangkan tol laut sebagai sebuah bentuk pembangunan jalan di atas laut. "Padahal yang betul adalah pemanfaatan kapal laut atau kapal perintis untuk membawa sembako atau komoditas unggulan dari satu daerah ke daerah lain dengan rute yang terjadwal. Dan dalam waktu dekat, pemerintah akan segera membangun 6 trayek baru untuk tol laut. Lebih jauh, workshop tersebut diikuti oleh 24 tim dari 7 universitas di Jawa Timur dengan total peserta 240 orang. Menurut Kasubdit Pengolahan Informasi Ditjen IKP Kominfo Nursodik Gunarjo tujuan workshop yang awalnya diinisiasi oleh Kominfo dan Media Indonesia ini adalah untuk mengajak mahasiswa agar memproduksi dan memviralkan infografis dan videografis dengan tema program prioritas pemerintah di bidang Kemaritiman. Penyelenggaraan KIDi kali ini merupakan bagian dari 9 seri, dengan peserta dari 70 kampus dan 1.400 mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (**)