Target Kemenko Maritim: Bangun Konektivitas, Biaya Turun, Rakyat Sejahtera
Maritim - Kementerian Maritim dan Sumber Data menjadikan Poros Maritim sebagai visi dalam bekerja. Berbagai cara dilakukan untuk mendukung realisasi Poros Maritim.
Di antaranya meningkatkan konektivitas pembangunan yang ada di Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Termasuk melakukan pemerataan pembangunan. Sebab, selama ini pembangunan di Indonesia sangat Jawasentris
Demikian disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur, DR. Ir Ridwan Djamaluddin Msc kepada Redaksi, Senin (15/2).
"Kita membangun infrastruktur, termasuk pelabuhan, bandara, moda transportasi lainnya," ujar dia.
Yang paling penting ketika pemerataan infrastruktur terbangun dengan baik, adalah menurunkan biaya logistik. Karena seperti diketahui bersama, biaya logistik di Indonesia begitu mahal.
Ridwan yang Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) menambahkan, pihaknya juga melakukan pembenahan infrastruktur pertambangan dan energi. Seperti pembangunan smelter untuk meningkatkan nilai tambah mineral, pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt, dan peningkatan sumber daya lain.
"Tingkatkan kapasitas industri maritim. Seperti membangun kapal, memanfaatkan kapal yang ada. Termasuk juga untuk mendukung peningkatan pariwisata yang sedang gencar ditingkatkan Pemerintah," jelas Ridwan.
Di sektor pariwisata, konektivitas pendukung wajib diingkatkan. Supaya wisatawan nyaman plesiran. Tidak terganggu dengan hal-hal yang tidak perlu.
Penting juga memajukan industri pendukung infrastruktur. Jangan sampai Indonesia membangun infrastruktur, tapi sebetulnya yang membangun orang lain. Orang Indonesia hanya jadi penonton atau pendamping.
"Bahasa kerennya, kita mendukung kandungan lokal dalam negeri dalam konteks industri pendukung infrakstruktur. Kalau bangun kapal, kita usahakan sebanyak mungkin perusahaan nasional bisa terlibat, termasuk dalam komponen penunjang, kita usahakan berasal dari dalam negeri. Intinya, target kita, konektivitas bisa terbangun, biaya-biaya turun dan rakyat bisa sejahtera," tuntas dia.
(Maritim/Arp)