Tarik Perhatian Media RRT, TSTH2 Ditinjau Perkembangannya

Tarik Perhatian Media RRT, TSTH2 Ditinjau Perkembangannya

Marves - Humbang Hasundutan, Setelah Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Pollung terpilih menjadi salah satu kerja sama Republik Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk dilakukan peliputan oleh Media Group News Center RRT, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mengajak jurnalis dari RRT pada peliputan. Pihaknya ingin mengetahui situasi TSTH2 terkini, perkembangan kerja sama, serta tanggapan dari pihak Indonesia terkait dengan kerja sama yang telah berjalan. Peliputan ini akan menjadi sumber materi dan perkenalan kerja sama RI-RRT ke dunia.

“Indonesia diketahui memiliki puluhan ribu jenis tanaman obat, namun hanya ratusan jenis yang telah digunakan oleh industri jamu. Tanaman obat atau herbal juga memiliki potensi untuk kosmetik. Obat herbal diminati karena memiliki potensi besar dari sisi ekonomi, keilmuan, dan pemanfaatan tumbuhan,” jelas Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Konservasi Sumber Daya Alam Kemenko Marves, Saleh Nugrahadi atas harapan dari kerja sama bilateral RI-RRT. 

“Tiongkok adalah negara kedua terbesar penghasil obat dan kosmetika dari herbal. Oleh sebab itu, melalui TSTH2 ini kami bekerja sama dengan Tiongkok untuk riset, inovasi dan industri herbal. Kita berharap, tidak lagi mengekspor bahan mentah ke luar negeri, melainkan bahan jadi sehingga meningkatkan nilai tambah serta kesejahteraan masyarakat setempat,” lanjut Asdep Saleh. 

Pada peliputan TSTH2 oleh media RRT kali ini terdapat sesi wawancara dengan Sekretaris Daerah Humbang Hasundutan, Drs. Tonny Sihombing, M.IP dan perwakilan Kemenko Marves, Tenaga Pendukung Menko, Jemy Fernando Limbong. Jurnalis dari Tiongkok ingin mengulik lebih dalam mengenai  peran TSTH2 untuk masyarakat setempat, perkembangan fasilitas di TSTH2, pengembangan UMKM, perkembangan ekspor produk lokal, serta harapan untuk kerja sama Indonesia dan Tiongkok.

Setelah diajak berkeliling untuk meninjau fasilitas di TSTH2, peserta peliputan mengunjungi Hutan Kemenyan. Kemenyan sebagai tanaman khas setempat nantinya akan dikembangkan di TSTH2 menjadi obat herbal, salah satunya berupa esensial oil. Dengan adanya pengembangan tersebut, diharapkan dapat membantu Petani untuk meningkatkan nilai jual kemenyan.  

Peliputan dilaksanakan pada Jumat (20/10/2023). Peserta kegiatan meliputi 4 (empat) jurnalis Media Group News Center RRT bertugas dalam peliputan dan didampingi oleh Wakil Konsulat Jenderal RRT Medan, Zhou Yunliang, Konsulat Atase Medan, Guo Jingfei, serta Penerjemah, Elvira Emely, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pertanian, Perwakilan BPPW Sumut, serta Tim TSTH2 IT Del.

Art-25/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2023

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi