Tempalah Besi Selagi Panas
Jakarta-Kemenko Maritim dan Sumber Daya menggelar rapat tindak lanjut program Gerakan Budaya Bersih dan Senyum (GBS) 2016. Rapat ini tidak hanya membahas program yang akan dilaksanakan di kawasan Marunda sebagai area pilot project GBS melainkan juga program-program yang dilaksanakan di kota-kota lain.
Menurut Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya, Elly Oemar mengatakan, salah satu tujuan GBS adalah mengembangkan pariwisata lokal dengan memberdayakan warga. Tapi, sayangnya, local knowledge masyarakat ternyata masih kurang, karena kebanyakan yang tinggal di rusun adalah warga pendatang.
"Solusi yang akan dijalankan Satgas GBS (pelaksana tugas program GBS) adalah mengembangkan karang taruna untuk para remaja dan memberikan workshop pariwisata," tegas dia (11/1).
Sementara, terkait pemberdayaan warga, Elly Oemar menjelaskan bahwa warga yang telah berpartisipasi dalam pencanangan GBS sebagai panitia lokal selain akan diundang dalam mini seminar di kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, juga akan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan Kemenko Maritim dan Sumber Daya lain.
"Sebut saja kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya," tambah dia.
Sementara itu, Asisten Deputi Tubagus Haeru mengingatkan soal peribahasa “tempalah besi selagi panas”. Artinya, pemberdayaan masyarakat tidak boleh kehilangan momentum, apalagi beberapa waktu lalu digelar off air program GBS di Marunda.
Ia kemudian menegaskan bahwa tindak lanjut GBS di Marunda akan dijalankan dengan lebih melibatkan tokoh masyarakat, kelompok remaja, dan sosialisasi melalui talk show media massa.
"Pelaksanaan kegiatan akan dievaluasi setiap tiga bulan," janjinya.
Selain Elly Oemar dan Tubagus Haeru, hadir juga dalam rapat tersebut, Deputi IV Kemenko Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin. Safri dan Elly bertindak sebagai pemimpin rapat.Maritim /APR
Menurut Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya, Elly Oemar mengatakan, salah satu tujuan GBS adalah mengembangkan pariwisata lokal dengan memberdayakan warga. Tapi, sayangnya, local knowledge masyarakat ternyata masih kurang, karena kebanyakan yang tinggal di rusun adalah warga pendatang.
"Solusi yang akan dijalankan Satgas GBS (pelaksana tugas program GBS) adalah mengembangkan karang taruna untuk para remaja dan memberikan workshop pariwisata," tegas dia (11/1).
Sementara, terkait pemberdayaan warga, Elly Oemar menjelaskan bahwa warga yang telah berpartisipasi dalam pencanangan GBS sebagai panitia lokal selain akan diundang dalam mini seminar di kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, juga akan dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan Kemenko Maritim dan Sumber Daya lain.
"Sebut saja kegiatan Ekspedisi Nusantara Jaya," tambah dia.
Sementara itu, Asisten Deputi Tubagus Haeru mengingatkan soal peribahasa “tempalah besi selagi panas”. Artinya, pemberdayaan masyarakat tidak boleh kehilangan momentum, apalagi beberapa waktu lalu digelar off air program GBS di Marunda.
Ia kemudian menegaskan bahwa tindak lanjut GBS di Marunda akan dijalankan dengan lebih melibatkan tokoh masyarakat, kelompok remaja, dan sosialisasi melalui talk show media massa.
"Pelaksanaan kegiatan akan dievaluasi setiap tiga bulan," janjinya.
Selain Elly Oemar dan Tubagus Haeru, hadir juga dalam rapat tersebut, Deputi IV Kemenko Maritim dan Sumber Daya Safri Burhanuddin. Safri dan Elly bertindak sebagai pemimpin rapat.Maritim /APR