Ternyata Keturunan Indonesia, Menteri Madagaskar Tempuh Perjalanan 42 Jam Lebih untuk Dukung Kerja Sama AIS Forum
Marves - The colors of the rainbow, So pretty in the sky, Are also on the faces, Of people going by
I see friends shaking hands, Saying how do you do, They're really saying, I love you
I see trees of green, Red roses too, I see them bloom, For me and you, And I think to myself, What a wonderful world
Lagu What A Wonderful World dari Frank Sinatra mengalun syahdu pada acara jamuan makan malam yang diadakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan di Museum Pasifika, Bali (Senin malam, 05-12-2022), untuk menyambut para menteri dan perwakilan dari 24 negara-negara sahabat dan organisasi internasional yang berpartisipasi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan di Bali pada 6 Desember 2022.
Suara penyanyi yang menyanyikan lagu itu mengingatkan pada Louis Armstrong. Suara serak basah yang menyihir para tamu dari panggung Gala Dinner tadi malam ternyata adalah milik Menteri Pertahanan Nasional Madagaskar, Leon-Jean Richard Rakotonirina, yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Madagaskar. Melalui lagu itu, kiranya Menteri Richard ingin menyampaikan pesan mengenai betapa indahnya dunia bila kita semua saling berjabat tangan, berkolaborasi, dan bekerja sama.
Menteri kelahiran 9 April 1963 ini tidak tampak lelah, meskipun beliau baru saja menempuh perjalanan lebih dari 21 jam dari Antananarivo, ibukota negara pulau terbesar di tenggara Benua Afrika, ke Denpasar. Perjalanan ini beliau lakukan secara khusus untuk mendukung kemajuan Kerja sama AIS Forum. Menurutnya, kerja sama AIS Forum sangat penting dalam mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals - SDG), khususnya SDG-14, yang dikerjakan pemerintah Madagaskar di level nasional.
“Mari satukan upaya kita dan eratkan kolaborasi untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan masa depan yang lebih baik," demikian pesan Menteri Richard yang disampaikan dengan Bahasa Indonesia yang fasih pada Pertemuan Tingkat Menteri Forum Negara Pulau dan Kepulauan di Hotel Westin, Nusa Dua (06-12-2022).
Ya, Menteri Richard ternyata bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Beliau ternyata masih memiliki darah Indonesia dari sisi ayah. Selain itu, Menteri Richard juga menempuh pendidikan kemiliteran di Indonesia, yaitu di Sesko AD Bandung (2001), Sesko TNI di Bandung (2005), dan pendidikan di Lemhanas pada tahun 2011.
Menteri Richard juga membuat kejutan dengan menggunakan Bahasa Indonesia pada saat menyampaikan paparan di Side-Event Konferensi Blue Innovation Solution (05-12-2022). Di konferensi yang mengumpulkan sektor swasta, akademisi, lembaga masyarakat, inovator, dan startups, Menteri Richard menyampaikan materi mengenai solusi cerdas dan inovatif yang dihasilkan masyarakat pulau dan kepulauan untuk memecahkan permasalahan perubahan iklim, optimalisasi sumber daya kelautan, dan melindungi lingkungan laut dari pencemaran. Ini sejalan dengan isu yang menjadi fokus kerja sama Forum AIS yang yang dibangun di atas prinsip inklusif, solidaritas, keadilan, dan timbal balik.
AIS Forum atau Forum Negara Pulau dan Kepulauan adalah platform kerja sama konkret untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan permasalahan yang dihadapi, khususnya pada sektor pembangunan kelautan. AIS Forum yang pendiriannya dideklarasikan di Manado, Indonesia, pada 2018 lalu, melibatkan 47 negara pulau dan kepulauan dari seluruh dunia. Sejak pendiriannya, negara partisipan AIS Forum telah bersepakat untuk menjalin kerja sama dalam empat isu pembangunan yang menjadi perhatian bersama, yaitu: i) mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan pengelolaan bencana, ii) pembangunan ekonomi biru, iii) penanganan sampah plastik di laut, dan iv) pengelolaan maritim yang baik.
Dalam beberapa tahun belakangan, kerja sama Forum AIS sudah menghasilkan kemajuan dan hasil yang konkret. Antara lain ada pelatihan kewirausahaan di Fiji, Solomon Islands, Tonga, Samoa, and Vanuatu, lebih dari 200 sesi pertukaran pengalaman, pelatihan, dan bantuan teknis, engagement dengan lebih dari 1000 startups, serta program riset, beasiswa, dan peningkatan kemampuan yang diberikan untuk lebih dari 300 calon pemimpin bidang kelautan di masa depan.
Selain itu, Sekretariat AIS Forum yang berkantor di Jalan Thamrin Jakarta telah memfasilitasi negara-negara partisipan melaksanakan program-program kolaboratif di 31 negara pulau dan kepulauan, seperti Singapura, Filipina, Guyana, Papua Nugini, Inggris, Irlandia, dan Fiji. Harapannya, pengalaman baik yang dihasilkan kesuksesan program-program ini bisa membantu negara pulau dan kepulauan lain memecahkan problema serupa di negaranya dengan lebih efektif dan efisien.
Di sela-sela kegiatan pertemuan AIS Forum, Menteri Richard sempat bertemu secara bilateral dengan Menko Luhut untuk membahas isu perairan strategis dan kerja sama negara-negara berkembang melalui Emerging Economies Cooperation sebagai tindak lanjut rangkaian Pertemuan KTT G20. "Ini akan memperkuat kerja sama selatan-selatan terutama peluang kerja sama industri strategis, perdagangan, dan infrastruktur," imbuh Menko Luhut.
Tidak hanya membahas isu perairan strategis, kedua menteri juga menjajaki peluang kerja sama di bidang pengelolaan hutan dan sumber daya laut berkelanjutan, termasuk terumbu karang (coral reef), dan pendidikan atau pembangunan kapasitas sumber daya manusia, terutama mengenai laut dan pengelolaan sumber daya sektor maritim.
Dalam lawatannya kali ini, Menteri Richard didampingi empat orang pejabat, yaitu Mamy Princia Rabearilaza (Direktur Komunikasi Kementerian Pertahanan Nasional Madagaskar), Elie Delphine Razafimamonjy (Direktur Urusan Umum Kementerian Pertahanan Nasional Madagaskar), Hery Andriatiana (Anggota Kabinet Kementerian Pertahanan Nasional Madagaskar) dan Andriamananipiarivo Hasina Rafamantanantsoa (Kepala Departemen Pembangunan Berkelanjutan Kementerian Luar Negeri Madagaskar).
Dalam beberapa hari mendatang, Menteri Richard akan kembali menempuh perjalanan 21 jam untuk menghadiri agenda selanjutnya di Angola. Sehat-sehat terus ya, Pak Menteri!
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi