Tingkatkan Kerja Sama, Kemenko Marves Adakan Forum Kemitraan Bisnis Indonesia – RRT
Marves - Jakarta, Dalam rangka menjalin kerja sama antara Indonesia dengan Tiongkok (RRT), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan “Forum Kemitraan Bisnis Indonesia-Tiongkok Ke-2." Acara ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan pada Jumat, 14-10-2022.
Acara tersebut diisi oleh dialog antara para pejabat Kementerian/Lembaga terkait Indonesia dengan para chief executive officer (CEO) atau pimpinan investor/perusahaan Tiongkok yang sudah beroperasi di Indonesia.
Dialog tersebut melibatkan Duta Besar RRT untuk Indonesia, Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang Kementerian ATR/BPN, Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian ATR/BPN, Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi, Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan (DPPK) Bank Indonesia, Staf Ahli Menteri Bidang Industri Kementerian BUMN, Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Pasifik Kementerian Investasi.
Dalam pertemuan ini, Menko Luhut memaparkan berbagai perkembangan di Indonesia di antaranya mengenai penanganan Covid hingga pertumbuhan perekonomian saat ini, sehingga dirinya berharap agar Tiongkok (RRT) dapat lebih percaya dan lebih saling terjaga dalam menanamkan Investasi di Indonesia.
“Dalam mengatasi pandemi Covid-19, Indonesia telah menunjukkan bahwa kita dapat menyelesaikan masalah yang paling kompleks dan confident dengan baik. Hal itu menunjukkan bahwa kami bisa memanage bangsa kami dengan baik, dan itu membantu membangun kepercayaan besar di Indonesia. Tak hanya itu, dulu kami banyak impor barang dari luar mengenai penanganan Covid-19, namun sekarang beberapa persen bisa bikin sendiri. Oleh sebab itu, dalam forum ini, saya harap teman-teman Tiongkok dapat berinvestasi di sini,” kata Menko Luhut.
Lebih lanjut Menko Luhut memaparkan bahwa dalam 8 tahun terakhir, Indonesia sudah bertransformasi dengan mengubah perekonomian menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas. Hal ini dicapai melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi pedesaan. "Kami bermimpi di tahun 2045 bisa menjadi negara maju,” ujarnya.
Hal-hal lainnya yang dibahas oleh Menko Luhut adalah bahwa Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi CO2, memitigasi dampak perubahan iklim. Langkah-langkah mitigasi perubahan iklim dengan menyeimbangkannya dengan target pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Indonesia juga akan menghiglight lompatan dalam teknologi melalui peningkatan RnD dan pengembangan bakat, khususnya di bidang ilmu metalurgi, teknik, bioteknologi, dan kesehatan.
“Di tengah situasi perekonomian dunia yang tidak menentu, kami semua masih berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, mari kita bekerja sama lebih dekat lagi, lebih kuat lagi antara Tiongkok dan Indonesia,” pungkas Menko Luhut.
Menanggapi Menko Luhut, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (Dubes RRT) untuk Indonesia Lu Kang mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang melihat forum ini telah diselenggarakan untuk kedua kalinya hanya dalam kurun waktu beberapa bulan, hal ini mencerminkan kedekatan, antusiasme, dan hubungan yang mendalam dari kerja sama pragmatis Indonesia-Tiongkok.
“Seperti yang saya katakan di forum kemitraan bisnis pertama Juni lalu, "mitra" adalah definisi yang akurat untuk menggambarkan hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. Rasa saling percaya, saling mendukung, dan kelebihan yang dimiliki masing-masing, kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua negara mampu mengatasi dampak pandemi Covid-19 dan bergerak untuk pulih bersama. Hari ini, saya menggunakan tiga "bersama" untuk menggambarkan kemitraan antara kedua negara,” kata Dubes Lu Kang.
Adapun tiga “bersama” tersebut yakni merencanakan bersama perkembangan masa depan, menikmati bersama kemakmuran dan kemajuan, dan membangun bersama komunitas sosial yang lebih baik.
“Saat ini, ekonomi global sedang berjuang untuk bergerak maju di tengah gelombang yang bergejolak, tetapi kerja sama ekonomi dan perdagangan Indonesia-Tiongkok bergerak maju pada periode terbaik dalam sejarah, hal ini memberikan peluang sekali seumur hidup bagi perusahaan kedua negara. Saya percaya fotum hari ini akan memperkuat keyakinan dalam diri anda sekalian untuk berinvestasi di Indonesia, dan menorehkan lebih banyak cerita tentang kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara di masa depan,” jelasnya.
Menutup kegiatan, Sekretaris Kemenko Marves Ayodhia G. L. Kalake yang sekaligus Sekretaris Jenderal Sekretariat Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama (HDCM) RI-RRT mengungkapkan bahwa diharapkan acara ini dapat memberikan masukan terhadap iklim investasi di Indonesia.
“Besar harapan kami dalam acara Forum Kemitran Bisnis ke-2 ini, kami mendapatkan masukan untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia, khususnya pelayanan bagi para investor asing. Dalam Forum ini, kita akan mendapat penjelasan dari Central Bank (Bank Indonesia) mengenai Local Currency Settlement atau penggunaan mata uang Rupiah dan Renminbi dalam hubungan dagang kedua negara. Harapan saya, forum ini dapat pula menghasilkan kerja sama yang saling menguntungkan semua pihak,” pungkasnya.
Diketahui forum yang diselenggarakan hari ini merupakan salah satu manifestasi pelaksanaan fungsi Sekretariat HDCM, yakni memfasilitasi dialog antara Pemerintah Indonesia dan perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia terkait penanganan isu-isu khusus maupun hambatan dalam berinvestasi di Indonesia.
Pada bulan Juni 2022, Sekretariat High Level Dialogue and Cooperation Mechanism pernah mengadakan Forum Kemitraan Bisnis Ke-1 yang dihadiri oleh sekitar 70 perusahaan Tiongkok yang berinvestasi dan beroperasi di Indonesia dan BUMN Indonesia. Acara tersebut sukses mempertemukan kepentingan bisnis pengusaha Indonesia-Tiongkok.
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
No.SP-327/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2022