Tinjau TJSL Mangrove dan Comdev di Jatim, Kemenko Marves Tingkatkan Kerja Sama dengan Pelindo

Tinjau TJSL Mangrove dan Comdev di Jatim, Kemenko Marves Tingkatkan Kerja Sama dengan Pelindo

Marves - Jawa Timur, Dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) program TJSL dan pemberdayaan masyarakat (ComDev) Rehabilitasi Mangrove mendukung Percepatan Rehabilitasi Mangrove Nasional  dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melaksanakan kunjungan lapangan monev ke Surabaya dan Madura, Jawa Timur, Senin - Selasa (20-21 Juni 2023). Kunjungan ini dipimpin oleh Sekretaris Deputi (Sesdep) Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves Dirhansyah Conbul.

Kegiatan hari pertama dilakukan dengan melaksanakan tinjauan lapangan program community development (comdev) Pelindo di Kampung Mandiri serta  di Kampung Warna Warni (Surabaya, Jawa Timur). Sedangkan hari kedua dilaksanakan tinjauan lapangan Program comdev Pelindo di Marparan dan Wisata Mangrove Sreseh, Sampang serta tinjauan hasil kegiatan rehabilitasi mangrove Pelindo di Kamal Bangkalan (Madura, Jawa Timur).

“Jadi dalam rangka monev, kita (pemerintah) bekerja sama dengan beberapa pihak yang dalam hal ini di antaranya Pelindo, Bukit Asam, serta beberapa pihak swasta terkait bagaimana TJSL dapat mendukung pemulihan ekosistem mangrove sekaligus percepatan target rehabilitasi mangrove nasional dan pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu dilibatkan dalam pengelolaan ekosistem mangrove secara lestari. Pemerintah bekerja sama dengan BUMN dan swasta, salah satu BUMN yang berkomitmen untuk rehabilitasi mangrove adalah Pelindo,” kata Sesdep Dirhan di lokasi. 

Sesdep Dirhan memaparkan, adapun peran Kemenko Marves untuk hari pertama di Kampung Mandiri dan dan Kampung Warna Warni adalah membantu Pelindo dalam koordinasi pihak-pihak terkait dalam melaksanakan  program-program TJSL yang dalam hal ini bagaimana wilayah tersebut dapat dikembangkan hingga menjadikan tempat tersebut destinasi wisata unggulan. 

“Harapannya semua menjadi program terpadu. Kami Kemenko Marves koordinasikan semua ini supaya jalan dengan kemampuan da yang ada. Kita berbicara keberlanjutannya dan bermanfaat ke generasi berikutnya,” ujarnya.

“Namun kita juga harus tahu bagaimana ke depan memperhatikan prioritas dan skala pengembangannya, apakah skala besar atau skala mandiri/sosial, jadi harus profesional bekerja dan menentukan mana yang kita prioritaskan, sehingga programnya bisa terlaksana. Ini kita akan kolaborasi dengan Pelindo terkait apa yang dibutuhkan, kita akan support, dengan tentunya dipastikan terlebih dahulu mana prioritas yang perlu diperhatikan,” tambahnya.

Diketahui untuk di kampung mandiri, terdapat berbagai progam yang bisa dikembangkan mulai dari penanaman durian, UMKM ecoprint, pengembangbiakkan ikan lele, pengolahan sampah menjadi kompos dan hasil karya masyarakat lainnya. Dalam hal ini Sesdep Dirhan berharap agar dapat difokuskan pada  program prioritasnya.

 "Hal ini penting agar kampung mandiri memiliki ciri khas yang selanjutnya menjadi daya tarik bila akan dikembangkan sebagai destinasi wisata,” ungkapnya.

Hal ini juga diamini oleh Department Head CSR Pelindo Febrianto Zenny yang mencontohkan salah satu desa wisata binaan Pelindo di Panglipuran, Bali yang saat ini sudah eksis sebagai destinasi wisata populer.

Kemudian hari kedua, Kemenko Marves melakukan koordinasi mengenai lokasi rencana rehabilitasi mangrove Pelindo 2023 oleh  Pelindo bersama kelompok masyarakat.

“Kita memiliki data dari KLHK mengenai di mana saja lokasi yang bisa ditanam mangrove di sini (RU RHL - Rencana Umum Rehabilitasi Hutan dan Lahan) Bagaimana kita menjembatani, mengkoordinasikan rencana penanaman dan lokasi yang membutuhkan percepatan rehabilitasi di mana saja," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Madura ini, Sesdep Dirhan menjelaskan kepada pihak Pelindo bahwa nanti jika ada masalah mengenai lokasi lainnya, nanti akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan KLHK serta KKP. Dilakukan secara bertahap dengan tentunya dilakukan evaluasi terlebih dahulu.

“Nanti setelah kunjungan ini, kita ada evaluasi dan untuk penanaman mangrove ini kita kan bertahap, tapi minimal kita sudah ada lokasi-lokasi. Jadi nanti evaluasi, dan kalau ada hal-hal atau kendala, nanti kita bicarakan dengan teknisnya dengan KLHK dan KKP,” paparnya. 

Dalam kegiatan ini, Sesdep Dirhan dan rombongan juga mengunjungi lokasi penggemukan kepiting dengan metode apartemen kepiting. Apartemen ini merupakan kompartemen yang diisi seekor kepiting untuk mencapai ukuran ideal. Kompartemen dibutuhkan agar kepiting-kepiting tidak saling memangsa, serta tentunya kepiting dapat lebih cepat besar dan gemuk sehingga siap jual. Fasilitas apartemen kepiting ini juga merupakan bagian program TJSL Pelindo di Kecamatan Sreseh. Apartemen kepiting ini berkapasitas 1000 kompartemen kepiting yang selanjutnya dijual saat kepiting tersebut sudah berusia berkisar 4 bulan (berat sekitar 300gram).

Selain kepiting, Kecamatan Sreseh juga sedang mengembangkan potensi garam laut. Madura memang telah menjadi daerah penghasil garam sejak lama.

Rencana hilirisasi garam meliputi pengolahan garan menjadi garam spa dan garam laut berkualitas tinggi.  Rencana pengembangan ini dikawal oleh Politeknik Negeri Madura. Selain hilirisasi garam, warga juga merencanakan pemanfaatan energi terbarukan untuk UMKM, area wisata mangrove dan kapal-kapal penyeberangan bertenaga surya.

Kegiatan Rehabilitasi mangrove Pelindo di Bangkalan, Madura meliputi areal seluas 11 ha dengan metode penanaman rumpun berjarak bekerja sama dengan kelompok masyarakat dan BPDAS Brantas. 

Pada kunjungan ini, masyarakat diwakili penyuluh pokmas menyampaikan bahwa warga berharap area rehabilitasi dapat diperluas karena beberapa area kian terdampak abrasi. "Ada madrasah dan pesantren yang terancam abrasi, jadi kalau bisa penanaman mangrove bisa diperluas sampai kesana". Masyarakat telah memahami fungsi mangrove sebagai pelindung pesisir. Tim Marves siap mengkoordinasikan dengan Pelindo, KLHK dan KKP untuk persiapan penyusunan rantek baru pada area yang terancam abrasi.

Dalam kunjungan ini, Sesdep Dirhan didampingi oleh Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Amalyos, Kepala Biro Hukum Kemenko Marves Budi Purwanto, Department Head Social Responsibility. PT. Pelindo Febrianto Zenny dan beberapa pejabat lainnya KKP, KLHK dan Kementerian BUMN.

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi

No.SP-129/HUM/ROKOM/SET.MARVES/VI/2023