Tujuh Tahun Penantian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo Akhirnya Beroperasi

Tujuh Tahun Penantian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo Akhirnya Beroperasi

MarvesSurakarta Pada tanggal 30 Oktober 2023 Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik  (PSEL/PLTSa) Putri Cempo Solo, di Solo resmi beroperasi setelah Sertifikat Laik Operasi (SLO) dikeluarkan oleh Kementerian ESDM dan dilaksanakannya komitmen Peresmian Pengoperasian Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL/PLTSa) Putri Cempo Solo oleh Walikota Solo, Menko Marves yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Maritim, Sugeng Santoso, Perwakilan Staf Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Perwakilan DEN, dan dari PT PLN (Persero).

Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Elan Suherlan mengatakan, dengan adanya komitmen tersebut, nantinya sampah yang ada di Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Klaten bisa diolah di PLTSa Putri Cempo, sekaligus bersama menciptakan daerah bersih dari sampah.

"Sekitar Solo berkomitmen setelah lima tahun ke depan untuk mengirim sampah ke sini. Artinya selama lima tahun ini kami menghabiskan gunung sampah kami sendiri dulu, baru kemudian nanti menerima sampah dari luar kota," jelasnya.

Direktur Utama PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP), Elan Suherlan juga mengatakan, butuh waktu sekitar tujuh tahun PLTSa Solo bisa beroperasi. Proyek nasional ini diawali 2016 lalu saat PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) dipercaya Pemkot Solo untuk membangun infrastruktur PLTSa. 

"Melalui kurun waktu yang cukup panjang Alhamdulillah, sampailah kita pada hari yang sangat membahagiakan ini infrastruktur pengolahan sampah Kota Surakarta untuk memproses sampah menjadi energi listrik ramah lingkungan telah resmi mendapatkan sertifikat laik operasi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)," kata Elan dalam peresmian operasional PLTSa Solo, Senin 30 Oktober.

Menurut Elan, PLTSa Solo nantinya dapat menjadi solusi bagi permasalahan sampah di Solo maupun daerah lain di Indonesia.

"Perjuangan panjang dan melelahkan lebih dari 7 tahun ini Insyaallah akan memberikan manfaat besar bagi kita semua, khususnya Pemkot Solo, masyarakat Solo, penduduk sekitar TPA Putri Cempo, Provinsi Jawa Tengah maupun rakyat dan bangsa Indonesia pada umumnya," ungkapnya.

Elan menambahkan, PLTSa Solo mampu mengolah sampah perhari sebesar 545 ton dan menghasilkan produksi energi listrik sekitar 8 megawatt.

"Sebagian energi listrik ini nanti akan kami gunakan sendiri dan sebagian lagi sekitar 5 megawatt akan kami jual kepada PLN untuk disalurkan kepada pelanggan PLN," ungkap Elan.

Dikatakan Elan, sejak ujicoba produksi listrik PLTSa telah disalurkan ke PLN melalui Gardu Tegangan Menengah 20 KV Palur yang berjarak 6 KM dari PLTSa. 

"Kami sudah export ke PLN saat mulai ujicoba komisioning uji coba segala macam. Tinggal bicarakan lagi kapasitas full seperti apa. Semua sudah produksi 8 gasifier 20 gas engine total kapasitas 8 megawatt," kata  Elan mengakhiri pembicaraan. 

No.SP-287/HUM/ROKOM/SET.MARVES/XI/2023

Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi