Tutup Tahun Dengan Monev Triwulan IV, Deputi PLK Siap Kerja Lebih Baik Di 2023
Marves – Bogor, Guna mengevaluasi kegiatan dan capaian kerja di tahun 2022, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan (PLK) telah menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Kegiatan Triwulan IV pada hari Kamis dan Jumat, 22 – 23 Desember 2022 di Hotel Ibis Style Bogor Padjajaran, Bogor.
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan menyampaikan bahwa tahun 2022 adalah tahun penting karena selain melaksanakan tugas rutin ada tugas tambahan dalam turut mensukseskan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan G20. “Tahun 2023, Deputi PLK perlu lebih memfokuskan pada penguatan koordinasi dan sinkroniksasi dalam pencapaian beberapa target program prioritas nasional yang harus diselesaikan sampai pertengahan 2024,” ungkap Deputi Nani pada saat pembukaan.
Menurut Deputi Nani, beberapa capaian yang disampaikan oleh Narasumber dari KLHK dan BPS harus dipertahankan dan diperketat pengawalannya. IKU IKLH tahun 2022 saat ini sudah mencapai target yaitu 72,55 (angka sementara) dan masuk kategori baik. Sedangkan untuk PDB sektor kehutanan, meskipun terdapat kontraksi minus satu, tidak terlalu menurun dibandingkan sektor lainnya.
Untuk satu setengah tahun ke depan, sesuai arahan Bapak Menko Marves dalam Rapat Evaluasi TA 2022 dan Rencana Kerja TA 2023-2024, Deputi PLK akan berfokus antaralain pada salah satu Misi Bapak Presiden Joko Widodo yaitu “Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan”. Oleh karena itu Deputi Nani akan duduk bersama KLHK untuk membahas progres capaian kinerja yang telah dilakukan pada awal Januari 2023 nanti. Di samping menjalankan tugas dan fungsinya, Deputi PLK juga akan terus mengemban penugasan direktif Bapak Menko Marves dengan baik termasuk menindaklanjuti hasil-hasil kesepakatan dari kegiatan G20 2022.
Kegiatan monev TW IV lingkup Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan juga menghadirkan narasumber Koordinator Organisasi dan Tata Laksana Kemenko Marves, Iwa Gemino, yang melakukan verifikasi dan validasi terhadap kuesioner Evaluasi Kelembagaan dengan seluruh peserta. Penyampaian progres capaian kinerja triwulan IV didampingi langsung oleh Yetri Fermilia, Koordinator Bagian Akuntabilitas Kinerja Kemenko Marves.
Capaian Tahun 2022 dan Rencana Tahun 2023
Sebagaimana monev sebelumnya, setiap unit kerja di Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan memaparkan progres capaian tahun 2022 dan rencana kerja di tahun 2023 mendatang.
Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan telah mengawal restorasi gambut seluas 236 ribu Ha dari target tahun 2022 seluas 360 ribu Ha, melakukan penyusunan 2 (dua) Rancangan Perpres tentang Percepatan Perhutan Sosial dan Percepatan Reforma Agraria yang diharapkan dapat ditetapkan dan disosialisasikan pada tahun 2023. Asdep Pengelolaan Produk Kehutanan dan Jasa Lingkungan memaparkan terkait capaiannya, diantaranya koordinasi kebijakan interkoneksi sektor hulu dan hilir Produk Industri Kehutanan, penyusunan dokumen strategi nasional terkait pemanfaatan bambu dari hulu ke hilir, serta pilot project biomassa dan batu bara di Sumatera Selatan.
Asdep Pengelolaan DAS dan Konservasi Sumberdaya Alam menyampaikan bahwa kegiatan berfokus antaralain pada koordinasi dalam upaya peningkatan kualitas sumberdaya air melalui program pengelolaan DAS yang tertata baik, dan terwujudnya pengelolaan danau prioritas yang terintegrasi dan berkelanjutan. Sedangkan Asdep Pengelolaan Sampah dan Limbah menyampaikan capaian hasil koordinasi dan sinkronisasi pada tahun 2022 yaitu tercapainya efektivitas pengelolaan sampah hingga 60%, terwujudnya penanganan sampah dan penanganan limbah yang sesuai regulasi, serta pengendalian kerusakan lingkungan. Rencana Tahun 2023-2024, koordinasi akan difokuskan pada pencapaian target Percepatan Pembangunan TPST-RDF dan MRF di 52 lokasi dengan potensi sampah terkelola 11 ribu ton/hari.
Asdep Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan menyampaikan pada tahun 2022 Deputi PLK bersama tim lintas Kementerian telah berhasil mewujudkan adanya kesepakatan rencana bantuan sebesar 20 miliar juta US dollar dalam mempercepat energi transisi di Indonesia melalui JETP, sebagai bagian dari upaya pengurangan emisi karbon dari sektor energi. Dalam tahun 2023, Asdep Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan akan mempersiapkan Blue Carbon Partnership di World Economic Forum, mengembangkan Mangrove Center dengan UAE di Belitung, dan melaksanakan Project Blue Carbon Mangrove for Coastal Resillience (M4CR) untuk program rehabilitasi mangrove.