Webinar BIN-I Sesi IV Bahas Infrastruktur Tanggul Laut Guna Tingkatkan Ketahanan Pesisir

Webinar BIN-I Sesi IV Bahas Infrastruktur Tanggul Laut Guna Tingkatkan Ketahanan Pesisir

Marves - Semarang, Webinar Series Blue Infrastructure Network Initiative (BIN-I) kembali digelar dengan mengusung tema “Infrastruktur Tanggul Laut Pengaman Pantai Terintegrasi dengan Transportasi (2) - bagian kedua”. Rangkaian Webinar BIN-I yang diselenggarakan oleh Kemenko Marves bekerja sama dengan Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) kali ini dilaksanakan secara daring dan luring di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana - HATHI Cabang Jawa Tengah pada Kamis (13-10-2022).

Perwakilan Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves  diwakili oleh Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan dan Sumber Daya Air (Asdep IDPSDA) Rahman Hidayat mengatakan bahwa Infrastruktur Biru (Blue Infrastructure) merupakan pendekatan baru yang mengintegrasikan solusi berbasis alam (nature based solution) untuk ketahanan pesisir. Desain Infrastruktur biru umumnya memberikan cara yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pesisir akan infrastruktur yang dapat menahan dampak dari perubahan iklim dan bencana alam.

“Infrastruktur biru, pendekatan yang lebih terintegrasi untuk pembangunan infrastruktur yang menggabungkan solusi berbasis alam dengan infrastruktur abu-abu yang dirancang secara berkelanjutan, diperlukan agar ekosistem pesisir dan ekonomi masyarakat pesisir dapat berkembang,” kata Asdep Rahman.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Marves diharapkan dapat memfasilitasi dan meningkatkan level koordinasi ke tingkat yang lebih tinggi apabila diperlukan. Diantaranya: Pembangunan Harbor Toll Semarang dan Jalan tol Semarang-Demak terintegrasi dengan tanggul laut, yang selain berfungsi sebagai jalan tol juga dapat menahan/meminimalisasi banjir rob yang terjadi.

“Keberadaan Jalan Tol Semarang-Demak ini nantinya diharapkan akan meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tengah bagian utara sekaligus menghubungkan kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata di sekitarnya sehingga juga dapat menggerakkan perekonomian setempat,” jelasnya.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selaku Ketua Umum HATHI diwakili oleh Direktur Sungai dan Pantai, Bob Arthur Lombogia yang hadir secara daring mengatakan mengingat Indonesia merupakan salah satu negara rawan bencana alam di dunia, maka pilar pengendalian daya rusak air menjadi hal penting yang harus dikelola secara bijaksana dan cermat.

Lebih lanjut Direktur Bob Arthur Lombogia menyampaikan kondisi secara umum fisiografis pantai utara Pulau Jawa merupakan dataran rendah yang landai, bila dibandingkan dengan pesisir selatan Pulau Jawa. Banyak sungai yang bermuara di utara Pulau Jawa sehingga banyak ditemukan sedimentasi dan pendangkalan di pantai utara Pulau Jawa sehingga rawan terjadinya banjir rob.

“Mengatasi permasalahan tersebut, muncul gagasan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut yang menghubungkan Kota Semarang dan Kabupaten Demak untuk mengatasi rob dan kemacetan, dengan gagasan tersebut juga diharapkan nantinya akan menjadi pemicu pertumbuhan pusat ekonomi baru di Jawa Tengah,” terang Direktur Bob.

Lebih lanjut disampaikan bahwa melalui webinar ini, pihaknya mengharapkan terjadi sharing ilmu pengetahuan dan teknologi bidang sumber daya air, serta khususnya HATHI dapat memberikan kontribusi pemikiran dan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam rangka mengatasi permasalahan yang terjadi di kawasan pesisir pantai utara Pulau Jawa.

Webinar Series Session IV ini dipandu oleh Master of Ceremony (MC) Juliastuti, dari HATHI cabang Jakarta dengan menghadirkan Suripin, Guru Besar Universitas Diponegoro selaku Perwakilan HATHI cabang Jawa Tengah sebagai Pemantik Diskusi dan Moderator serta menampilkan beberapa narasumber, yaitu : Akhmad Fauzi, Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tema “Pembangunan Infrastruktur Kawasan Pantura dan Dampak Ekonomi Kelautan yang Berkelanjutan” ; Muhammad Adek Rizaldi, selaku Kepala BBWS Pemali Juana diwakili oleh Mustafa, Kepala Bidang PJSA  mengusung tema “Program Pengamanan Pantai Utara Jawa Tengah (Semarang - Demak)” ; Andi Kurnia Kartawiria, dari LAPI Institut Teknologi Bandung (ITB), selaku Team Leader Perencanaan Tanggul Laut Semarang-Demak dengan tema “Rekayasa Bangunan Pantai di Atas Tanah Lunak Menggunakan Bambu” ; Widjo Kongko selaku Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang juga anggota Komisi VII HATHI dengan mengusung tema“Peran dan Kontribusi BRIN Dalam Mendukung Rekayasa dan Inovasi Infrastruktur Pesisir” ; Radianta Triatmadja - Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM), juga sekretaris Komisi VII HATHI dengan tema “Penyebab dan Mekanisme kerusakan Tembok Laut” ; Siswantono dari PT. PP (Persero) selaku Pelaksana pembangunan jalan Tol Semarang-Demak, dengan tema “Metode dan Pelaksanaan Konstruksi Jalan pada Tanah Lunak di Nearshore”.

Webinar kali ini sekaligus menjadi penutup dari rangkaian Webinar Series Blue Infrastructure Network Initiative (BIN-I). “Diharapkan melalui seri Webinar BIN-I ini dapat menghasilkan konsep Blue Infrastructure khususnya dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan infrastruktur biru di kawasan pesisir, sehingga dapat diintegrasikan secara efektif untuk menumbuhkan ekonomi kelautan, serta menjadi bagian dari Blue Infrastructure Network Initiative (BIN-I) sesuai maksud dan tujuannya,” pungkas Asdep Rahman yang juga merupakan Ketua Komisi VII HATHI.

No.SP-325/HUM/ROKOM/SET.MARVES/X/2022

Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi