Yachters Apps Mempermudah Wisatawan Mengunjungi Indonesia

Yachters Apps Mempermudah Wisatawan Mengunjungi Indonesia
Jakarta - Humas - Asisten Deputi Jasa Kemaritiman Okto Irianto mewakili Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman membuka acara Evaluasi Yachters Apps 2016 (01/12). Peserta evaluasi Yachters Apps terdiri dari BPPT, KKP, Kementerian Perhubungan, Jangkar, operator marina, Bakamla, Kementerian Luar negeri, badan Karantina pertanian dan Ditjen Bea dan cukai dan TNI angkatan laut serta beberapa asosiasi. Dalam sambutannya Asisten Deputi Okto Irianto menyampaikan "Aplikasi ini merupakan mandat dari Peraturan presiden yang manghapus tentang ketentuan caine untuk kedatangan kapal yacht ke Indonesia. Tetapi harus ada mekanisme yang dapat menggantikan, jadi harus ada aplikasi on line. Agar kapal itu dapat datang ke Indonesia dan data kapal yang dibutuhkan oleh beacukai, imigrasi, karantina juga TNI AL dapat tersedia secara cepat dan murah. Aplikasi tersebut langsung digunakan oleh beberapa agen. Ada tantangan saat implementasi aplikasi yaitu dengan adanya sail karimata dimana kita memperkirakan akan datang 60 sampai 70 yacht dan datangnya tidak hanya dari australia seperti darwin dan sydney, melainkan juga dari Singapura, Malaysia, Jepang dan Korea Selatan hingga Eropa. Catatan dari kunjungan yacht pada acara Sail Selat Karimata adalah Aplikasi ini masih perlu diperbaiki agar lebih baik dari tahun kemarin. Dan tahun depan kita lebih fokus membuat standar yang sama, baik fasilitas maupun service agar standar pelayanannya sama. step keduanya berdasarkan masukan yachter yang datang ke Indonesia. Jadi kita semua harus siap kalau aplikasi tidak berhenti disini saja. Kita harus maju kedepan apa yang kita lakukan di tahun 2017, 2018 sehingga di akhir 2019 sesuai dengan target pemerintah ada 6000 yachter yang masuk ke Indonesia." Pembicara pertama pada acara evaluasi yachters 2016, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata alam dan buatan kementerian pariwisata RI Azwir Malaon memberikan paparan mengenai meningkatkan wisatawan mancanegara melalui kunjungan kapal wisata asing ke indonesia. Pembicara kedua Kepala Seksi Import 3 Ditjen Bea dan Cukai kementerian keuangan RI Benny Benhard memaparka evaluasi penggunaan aplikasi yachters dalam registrasi kunjungan kapal wisata (yacht) asing ke indonesia dalam perspektif bea dan cukai. Pembicara ketiga praktisi industri pariwisata Raymond Lesmana memaparkan Evaluasi penggunaan aplikasi yachters dalam registrasi kunjungan kapal wisata (yacht) asing ke Indonesia dalam perspektif pengguna jasa. Pembicara ke empat Johan C. dari Direktorat KPLP Ditjen. Perhubungan Laut kementerian perhubungan RI memaparkan surat perintah berlayar (SPB) dan penyatuan dalam aplikasi yachters. Dengan adanya aplikasi ini tentu akan mempermudah yachters untuk datang ke Indonesia. Asisten Deputi Okto Irianto menambahkan "Diharapkan akhir tahun 2019 yachters yang masuk itu sesuai taget yakni 6000 yacht. sekarang dengan adanya aplikasi ini kapal yang masuk sudah 2000 yacht. Diharapkan tiap tahun meningkat. Tahun depan kita akan perhatikan infrastuktur, perbaikan kualitas pelayanan dan sarana-sarana pendukung lainnya"***