Borobudur Siap Sambut Delegasi Annual Meeting IMF-WB 2018
Magelang - Maritim, Pemerintah dalam hal ini Kemenko Maritim bersama Kementerian dan Lembaga terkait terus melakukan upaya persiapan jelang even besar Annual Meeting IMF-World Bank 2018 yang akan berlangsung di Bali pada Oktober 2018 mendatang.
Lima destinasi telah disiapkan untuk menyambut para turis delegasi IMF-World Bank tersebut. Salah satunya yaitu Borobudur.
Peninjauan langsung ke lokasi pun dilakukan guna melihat kesiapan Borobudur menyambut para tamu dari 189 negara peserta dan 18 ribu hingga 20 ribu pengunjung World Bank IMF Annual Meeting 2018.
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura, BPIW, Balai Besar VII Semarang, Dinas PU Kabupaten Magelang, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Magelang dan Dispar Daerah Istimewa Yogyakarta, Borobudur menunjukan kesiapannya untuk menyambut para tamu Annual Meeting IMF-World Bank 2018. Demikian disampaikan Kosmas Harefa, Asisten Deputi Bidang Seni,Budaya, dan Olah Raga Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
"Kalau Borobudur sendiri, secara umum infrastruktur untuk mencapai kawasan obyek-obyek wisata di sini sudah tidak terlalu sulit, Borobudur sudah siap sambut IMF-WB 2018, hanya perlu sedikit pembenahan untuk memperkuat infrastruktur kepariwisataannya", kata Kosmas.
Namun, menurut kosmas, berdasarkan peninjauan lapangan dan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah dan kementerian terkait hal itu dapat diselesaikan sebelum Oktober 2018 mendatang.
Tenaga Ahli Menko Bidang Ekonomi Makro, Dr. Masyita Cyristallin mengatakan, adapun yang perlu pembenahan diantaranya akses jalan, Jembatan Srowol menuju Candi Borobudur, papan informasi sekilas tentang candi, juga perbaikan fasilitas-fasilitas umum seperti toilet umum yang berada di lokasi wisata. "Infrasturktur-infrastruktur tersebut sedang dipersiapkan untuk dikerjakan tahun ini, melalui APBNP 2017", ungkap Masyita.
Selain itu, sambung Masyita VVIP Lounge Bandara Adisucipto juga perlu dibenahi. Dari hasil peninjauan lapangan, menurutnya saat ini lounge bandara Adi sucipto memiliki 3 room dengan masing-masing kapasitasnya 37 orang, 1 smoking room dengan kapasitas 20 orang, 1 toilet wanita dan 1 toilet pria.
"Untuk VVIP Bandara ini akan ada pembangunan di lantai 2, kapasitas baru nanti akan menampung 200 tamu. Jadi, lantai 1 hanya akan digunakan untuk check-in counter saja", jelas Masyita.
Kunjungan ini dilakukan 2 hari dari 23 hingga 24 Mei 2017, dengan lokasi kunjungan ke sejumlah obyek di Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sekitarnya. Mulai dari Mesastila l, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Borobudur, Desa Wisata Candirejo, Wonorejo, kerajinan batik, kerajinan perak di Kotagede, Kompleks Keraton Candi Ratu Boko dan Candi Prambanan. Sedangkan Tim BPIW mengunjungi Desa Nglanggeran di Gunungkidul.
Masyita mengungkapkan kunjungan ini dilakukan khusus untuk mengidentifikasi percepatan infrastruktur yang dapat diselesaikan sebelum Oktober 2018 dan jika ada pembangunan yang dapat dimulai tahun ini melalui APBNP 2017.
"Tindak lanjut setelah ini akan diadakan rapat di level teknis. Jadi, proses identifikasi ini memang harus cepat dan melibatkan banyak kementerian dan lembaga terkait dan juga pemerintah daerah setempat", tutup Masyita **