BRIN dan Kemenko Marves Bekerja Sama dengan Tiongkok Melakukan Riset Laut Dalam: Memecah Rekor Penyelaman Terdalam!

Marves - Jakarta, Melalui kerja sama dengan Tiongkok, dikoordinasikan oleh Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), akan dilaksanakan kerja sama riset oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan Institute of Deep Sea Science and Engineering – China Academy of Sciences (IDSSE-CAS). Riset ini akan memanfaatkan Kapal Riset Tan-Suo-Yi-Hao dengan membawa wahana kapal selam berawak (Human Occupied Vehicle/HOV) Fendhouze yang dapat menyelam hingga kedalaman 11.000 meter (Senin, 26/02/2024).
Kegiatan riset akan berlokasi di Samudera Hindia barat Sumatera dan selatan Jawa, Bali dan Lombok, yang merupakan salah satu palung terdalam di Samudera Hindia dengan kedalaman mencapai sekitar 7.192 meter. Misi riset dilaksanakan pada kurun waktu antara 23 Februari – 23 Maret 2024. Tim Periset Indonesia terdiri atas perwakilan BRIN, Universitas Halu Oleo Kendari dan Universitas Hang Tuah Surabaya yang direkrut melalui proses open call for participations pada bulan Februari 2024. Dalam kegiatan ini, rekor penyelaman terdalam oleh orang Indonesia akan dipecahkan.
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas 75% lautan dan 17.500 pulau, dengan garis pantai 108.000 km, namun baru 19% perairan Indonesia yang dapat dipetakan. Perairan Indonesia yang kaya keanekaragaman hayati masih belum dieksplorasi secara optimal, khususnya laut dalam.
Plt. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi, Dr. Yan Rianto menyampaikan bahwa proses open call ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada seluruh periset Indonesia secara inklusif guna berpartisipasi tidak hanya dalam kegiatan pelayaran namun juga pada tahapan pengolahan dan analisis lanjutan untuk dapat menghasilkan output dan outcome yang signifikan.
“Meriset laut dalam adalah hal penting untuk kita lakukan yang saat ini kita menggunakan kapal mitra kerja sama, dan dalam beberapa tahun ke depan akan menggunakan kapal laut dalam milik Indonesia” lanjut Dr .Yan Rianto.
Xiaotong PENG, Wakil Direktur IDSSE-CAS, sekaligus Pemimpin Ekspedisi mengatakan bahwa Ekspedisi Penyelaman Bersama ini, merupakan bagian dari Global Trench Exploration and Dive Programme (Global TREnD), untuk melakukan komprehensif studi tentang Palung Jawa, yang akan memperdalam kolaborasi ilmu pengetahuan dan teknologi laut dalam antara Indonesia dan Tiongkok, serta berkontribusi terhadap penemuan ilmiah yang signifikan di palung terdalam di Samudera Hindia.
“Kerja sama BRIN dan IDSSE-CAS mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari Kemenko Marves dan tentunya juga melibatkan Kementerian/Lembaga lain dari sisi substansinya”, ujar Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Mochamad Firman Hidayat. Kegiatan riset ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Sains dan Teknologi Tiongkok (MOST) dan Program Ilmu Kelautan Provinsi Hainan Tiongkok. Selanjutnya disampaikan bahwa diharapkan pada riset ini ditemukan potensi produk dan solusi inovatif untuk bidang-bidang seperti kedokteran atau bio-teknologi, dan yang paling penting adalah peluang untuk mempelajari potensi gempa dan tsunami untuk menyelamatkan umat manusia. “Bukan hanya manfaat dari sisi ekonomi, tapi juga keselamatan” ujar Firman Hidayat.
No.SP-43/HUM/ROKOM/SET.MARVES/II/2024
Biro Komunikasi
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi