Deputi Agung : Program Konversi BBM ke BBG Harus Disertai Infrastruktur Pendukung
Maritim - Jakarta, Terkait program konversi bahan bakar minyak (bbm) ke bahan bakar gas (bbg), Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman (Kemenko Maritim) menghimbau agar kampanye mewujudkan program Langit Biru yang sudah dicanangkan KemenESDM dilaksanakan dengan lebih sungguh-sungguh. Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral (KemenESDM) merupakan salah satu dari 4 kementerian yang berkoordinasi dengan Kemenko Maritim.
Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kemenko Maritim Agung Kuswandono, menilai akan lebih baik jika program tersebut tidak hanya berupa himbauan dan kampanye, namun harus disertai pembangunan infrastuktur pendukung, semisal Stasiun Pengisian Bahan bakar Gas (SPBG) dan sarana penunjang lainnya. ”Sejatinya konversi dari minyak ke gas ini mestinnya memang ke seluruh moda sarana, tinggal kemauan pemerintah untuk mendorong lebih solid, transfernya harus disiapkan dan SPBG juga harus diperbanyak lagi dari saat ini,” ujarnya di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Senin (8/5/2017).
Agung mengungkapkan, sehubungan dengan beredarnya pemberitaan di publik yang mengatakan bahwa program konversi bbm ke bbg ini dilakukan pemerintah dengan “setengah hati”, Agung tidak berkomentar. Menurutnya, upaya pemerintah telah berfokus kepada hal ini, namun di pihak lain masih belum banyaknya sarana penunjang bagi terwujudnya program ini juga menjadi faktor yang harus diselesaikan sesegera mungkin. “Kami (Kemenko Maritim) sifatnya hanya mengkoordinasi kementerian terkait yang telah diberikan wewenang ini, kami juga akan mendorong dan selalu siap berkoordinasi kapanpun demi terwujudnya hal ini, anggapan pemerintah setengah hati dalam program ini akan kita ubah dengan berbagai upaya lebih intensif dengan menggandeng seluruh stake holder dan badan usaha terkait, “ ujarnya menegaskan. ***